Liputan6.com, Yogyakarta - Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan bahan obat anti-nyamuk yang berasal dari tanaman melon. Gama Melon Parfum, demikian sejumlah peneliti yang tergabung Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM menamai kultivar melon baru itu.
Penelitian yang berlangsung sejak 2011 ini dilakukan untuk mencari terobosan dalam memberantas demam berdarah.
"Kami meneliti dan mengembangkan tanaman yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku obat, termasuk sebagai bahan baku obat anti-nyamuk," ujar Budi Daryono, ketua tim sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM, Senin, 12 Desember 2016.
Advertisement
Ia menerangkan Gama Melon Parfum memiliki ukuran kecil dengan berat rata-rata 200-350 gram. Melon ini memiliki ornamen kulit buah yang unik menyerupai batik, menghasilkan aroma harum, hanya saja rasa buahnya pahit.
Gama Melon Parfum juga mengandung flavonoid dan terpenoid yang tinggi. Kedua senyawa tersebut terbukti ampuh untuk membunuh jentik nyamuk.
Selain itu, tuturnya, kandungan volatile yang tinggi membuat melon tersebut memiliki aroma yang wangi dan tidak disukai nyamuk.
Budi mengungkapkan berdasarkan hasil uji efektivitas ekstrak buah Gama Melon Parfum terhadap nyamuk demam berdarah menghasilkan persentase rata-rata daya proteksi terhadap nyamuk dari ekstrak kulit dan daging buah sebesar 95,61% dan 99,35%.
Baca Juga
Menurut Budi, hal ini membuktikan Gama Melon Parfum sangat potensial dikembangkan menjadi losion anti-nyamuk maupun dijadikan serbuk pengganti abate.
"Penggunaan melon ini juga dapat menjadi alternatif obat anti-nyamuk yang ramah lingkungan," ucap dia.
Budi menambahkan Fakultas Biologi UGM terus mendorong penelitian dan penciptaan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, industri, dan kepentingan nasional, termasuk dalam bidang biomedis.
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi permasalahan utama kesehatan di Indonesia seiring dengan tingginya kasus kematian dan jumlah penderitanya.
Kementerian Kesehatan mencatat jumlah penderita demam berdarah pada Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 dengan jumlah kematian 108 orang.