Liputan6.com, Purbalingga – Ribuan pendaki terlibat dalam upaya membersihkan Gunung Slamet dari sampah yang menggunung. Bersih-bersih Gunung Slamet tidak hanya diikuti pendaki lokal, tapi juga pendaki asing.
Pendaki asal Finlandia, Yushe (19) mengaku bergabung dengan 12 pendaki asal Jakarta untuk menjajal puncak Slamet. "Saya memang sudah lama ingin naik Gunung Slamet," kata dia di Pos Pendakian Bambangan Purbalingga, Selasa, 13 Desember 2016.
Yushe mengungkapkan sudah lama ingin mendaki Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan air laut ini sambil bersih-bersih sampah. Ketika mendengar ada gerakan kebersihan gunung yang melibatkan banyak pendaki, Yushe mengaku ingin mengikutinya.
"Saya senang sekali bisa bergabung dengan para pendaki dari Indonesia. Kebetulan saya pas liburan ke Indonesia, jadi sekalian ingin mendaki," ujar dia.
Pendaki lain asal Tangerang, Arman (21) mengungkapkan ia mendaki Gunung Slamet bersama tujuh temannya. Ia mengaku tidak tahu saat ini ada gerakan bersih gunung yang melibatkan sedikitnya 1.500 pendaki.
"Saat tahu ada banyak pendaki di pos Bambangan, kami jadi semakin bersemangat untuk melakukan pendakian. Soal sampah, tentu akan kami bawa pulang. Sebagai pecinta alam, kita sudah terbiasa setiap kali naik gunung, turun harus bawa sampah sendiri-sendiri," ujar Arman.
Petugas pos pendakian Gunung Slamet di Bambangan Slamet Ardiansah mengungkapkan, sejak Sabtu, 10 Desember 2016, para pendaki banyak yang berdatangan dari berbagai kota di Indonesia. Rata-rata mereka berasal dari Jakarta. Sedikit sekali pendaki yang berasal dari lokal seperti Purwokerto dan Purbalingga.
Baca Juga
"Ada sekitar 1.000 lebih pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Slamet pada libur akhir pekan kemarin," ujar Slamet.
Pelaksana Tugas Kepala Dinbudparpora Purbalingga Sridadi, di sela-sela persiapan gerakan bersih gunung dan aksi penanaman pohon, mengatakan pada Rabu (14/12/2016) setidaknya ada 2.000 orang yang terdiri dari pendaki, Tim SAR, pecinta alam, Karang Taruna dan warga masyarakat setempat akan melakukan kegiatan bersih gunung.
Dari hasil bersih-bersih itu, jenis sampah terbanyak adalah botol air mineral yang kemudian ditampung di pos I gunung Slamet. "Pada Rabu, sampah akan diturunkan dan pendaki yang baru naik nantinya juga akan membawa sampah yang masih ada di puncak gunung Slamet," kata Sridadi.
Selain bersih gunung, para pendaki dan warga masyarakat juga menanam pohon mulai dari jalur Bambangan hingga ke jalur pendakian di batas vegetasi milik Perhutani. "Setidaknya ada 10.000 batang pohon trembesi bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan sudah 8.000 yang ditanam," kata dia.
Sridadi menambahkan, aksi bersih gunung ini juga akan dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan rekor terbanyak kegiatan bersih gunung. Selain itu juga penghargaan MURI atas rekor makan nasi jagung terbanyak.
"Para pendaki yang melakukan bersih gunung dan aksi penanaman pohon diajak menikmati makan nasi jagung yang dibuat oleh warga setempat," ujar Sridadi.