Sukses

Misteri Keberadaan Keluarga Penikam Siswa SD Sabu Raijua

Jenazah pelaku penikaman siswa SD itu kini disimpan di ruang pemulasaran jenazah RS Bhayangkara, Kupang, NTT.

Liputan6.com, Kupang - Jasad pria penyerang dan penikam tujuh siswa SDN 1 Sabu Barat, dievakuasi dari Kabupaten Sabu Raijua ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa, 13 Desember 2016. Jenazah pelaku penikaman siswa SD itu kemudian disimpan di ruang pemulasaran jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, Kupang, Rabu (14/12/2016).

Jenazah pria berusia 32 tahun itu dijaga ketat anggota kepolisian bersenjata lengkap. Demi keamanan, pintu ruang jenazah tetap ditutup rapat. Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, jasad pelaku penikaman siswa SD itu akan diautopsi sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

Sebelumnya, polisi berhasil mengidentifikasi lelaki penikam siswa SD, yakni bernama Irmansyah alias Ir kelahiran Bekasi dan berdomisili di Depok, Jawa Barat. Saat ini pihak kepolisian masih menggali informasi terkait keluarga pelaku.

Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abast menegaskan, pelaku yang sebelumnya sudah diamankan di Mapolsek Sabu Barat akhirnya tewas diamuk massa. Jenazah pelaku kemudian dievakuasi ke Kupang, menggunakan kapal penyeberangan atau Feri Cepat 77. Jasad pelaku selanjutnya akan diautopsi tim forensik kepolisian dari RS Bhayangkara Kupang.

"Korban sudah dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal cepat. Saat ini masih menunggu konfirmasi dari keluarga," ucap Jules kepada Liputan6.com, Rabu (14/12/2016).

Hingga saat ini, imbuh AKBP Jules Abast, Polda NTT masih mencari tahu keluarga korban guna mengetahui latar belakang pelaku.

2 dari 2 halaman

Motif Penikaman Terus Diusut

Polisi telah mengetahui identitas pelaku penikaman tujuh siswa SDN 1 Sabu Barat, Sabu Raijua, NTT, yakni Irwansyah. Pria kelahiran Bekasi yang berdomisili di Depok, Jawa Barat itu berprofesi sebagai pedagang keliling.

"Kita sudah ketahui identitasnya berumur 32 tahun. Dia orang Bekasi. Berprofesi sebagai pedagang kain, baju-baju keliling. Ia merantau sendirian," ujar Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast kepada Liputan6.com, Rabu.

Namun, imbuh Jules, informasi lebih detail terkait pelaku belum diketahui. Saat ini polisi masih mencari informasi dari pihak lainnya. Sebab, polisi belum sempat menginterogasi pelaku setelah ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Sabu Barat.

Ia menjelaskan, pelaku keburu mengembuskan napas terakhir karena amuk massa. Namun, polisi tetap menelusuri untuk mengetahui motif penyerangan dan penikaman siswa SD oleh pelaku.

"Belum diketahui motifnya. Karena saat akan dilakukan interogasi awal, pelaku belum dapat menjawab petugas yang lakukan interogasi. Hingga saat ini kita masih mendalami motif yang dilakukan pelaku," juru bicara Polda NTT itu memungkasi penjelasan seputar kasus penikaman siswa SD di Sabu Raijua, NTT.