Sukses

Pengamanan Ketat Natal dan Tahun Baru

Amankan libur Natal dan Tahun Baru, kepolisian terjunkan pasukan penuh.

Liputan6.com, Banten - Untuk mengamankan libur Natal dan Tahun Baru, kepolisian di berbagai daerah menerjunkan pasukan di objek-objek vital dan titik-titik perjalanan. Pengamanan juga berkoordinasi dengan lembaga keagamaan. 

Polda Banten menerjunkan 1.611 personel. Mereka disebar untuk mengamankan objek wisata, Pelabuhan Merak, dan gereja yang ada di wilayah Banten.

"Memprioritaskan pengamanan di tempat wisata untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kita akan bertemu majelis gereja untuk koordinasi pengamanan selama perayaan Natal. Jamaah yang masuk akan diperiksa barang bawaannya," kata Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Banten, Kamis (15/11/2016).

Menurut Sigit, jalan tol Tangerang-Merak diprediksi akan dipenuhi 164 ribu kendaraan saat puncak libur Natal dan Tahun Baru oleh para pelancong maupun pemudik. Puncaknya diprediksi terjadi pada Jumat 23 Desember 2016 saat libur Natal dan Jumat 30 Desember 2016 ketika libur Tahun Baru.

"Prediksi pertumbuhan trafik tersebut berdampak pada peningkatan sebanyak 53 ribu kendaraan per harinya yang akan masuk tol Cikupa atau 5.300 kendaraan per-jam-nya," kata Indah Permatasari, Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandala Sakti (MMS), selaku operator Jalan Tol Tangerang-Merak.

Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, pengelola jalan Tol Tangerang-Merak menyiagakan empat ambulans, satu unit rescue truck, 14 mobil derek, tiga kendaraan keamanan dan ketertiban (kamtib), tujuh unit kendaraan patroli dan 37 CCTV yang memantau kepadatan arus lalu lintas dan kondisi di sepanjang jalan tol.

Polda Jatim Siapkan 11.945 Personel

Sementara, Kepolisian Daerah Jawa Timur menyiapkan 11.945 personel untuk pengamanan perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Selain pengamanan yang dilakukan, Polda Jatim juga meminta masyarakat proaktif melaporkan kegiatannya di kepolisian.

"Dengan masyarakat yang proaktif, akan membantu polisi saat melakukan pengamanan. Misalnya, akan mengadakan kegiatan baik di tempat terbuka maupun tertutup minta tolong koordinasikan dengan polisi terdekat," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (15/12/2016).

Barung mengatakan pihaknya telah membuat renpam (rencana pengamanan) dengan sandi Operasi Lilin Semeru 2016. Personel yang diturunkan nanti akan bertugas menjaga tempat ibadah dan pusat keramaian masyarakat. "Tempat terbuka maupun tertutup akan kami jaga ketat. Termasuk tempat wisata," kata Barung.

Barung menegaskan, langkah ini dilakukan demi terciptanya keamanan dan kenyamanan saat melakukan aktifitas menjelang Natal dan tahun baru. "Ini sudah menjadi tugas kami melakukan pengamanan. Semua lokasi akan kami pantau," ujar Barung.

2 dari 3 halaman

Pengamanan Khusus Poso

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyiagakan sekitar 2.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal 2016 dan Tahun 2017 di seluruh wilayah.

Juru Bicara Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap situasi di Sulteng, khususnya Poso sebagai daerah Operasi Tinombala.

Selain itu, terkait dengan situasi yang dianggap mengancam perayaan Natal dan Tahun Baru, Polda Sulteng telah membuat prediksi intelijen. "Khususnya aksi-aksi yang berhubungan dengan tindakan terorisme," ujarnya, dilansir Antara.

Tindakan itu dilakukan, kata Hari, untuk memberikan rasa aman dan nyaman buat masyarakat yang merayakannya. Selain itu, Polda Sulteng dan Polres di kabupaten dan kota juga menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) dengan sasaran pemberantasan minuman keras, judi dan prostitusi.

"Hingga saat ini kondisi keamanan di Sulteng dalam keadaan kondusif, belum ada hal-hal yang menojol akibat efek dari daerah lain seperti bom di Samarinda," tambah Hari.

Khusus pengamanan daerah operasi di Poso, telah diberikan tanggung jawab kepada satgas Operasi Tinombala. Sementara di luar daerah operasi, diberlakukan sama dengan polres lainnya.

"Jika situasi memaksakan pasukan ditambah, maka itu akan kami lakukan untuk memberikan keamanan di Sulteng," imbuhnya.

Hari berharap, untuk akhir 2016, kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak lagi berhadapan dengan gangguan Kamtibmas. Sehingga beberapa hari ke depan, pihaknya akan menggelar rapat lintas bidang dan seluruh jajaran pemerintah agar fokus pada pelayanan dan pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru.

3 dari 3 halaman

3.300 Personel di Batam

Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan sebanyak 3.300 personil disiapkan dalam rangka pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 pada wilayah Kepri.

Polda juga akan membentuk sejumlah posko pelayanan dan pengamanan pada wilayah-wilayah strategis seperti pelabuhan, bandara dan pusat keramaian.

"Antisipasi teror dan kejahatan lain pada Bandara, pelabuhan, tempat ibadah, tempat keramaian menjadi perhatian kami," kata Sam.

Banyaknya terduga teroris yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Mabes Polri akhir-akhir ini juga menjadi perhatian serius pihak Polda Kepri mengingat berbatasan dengan sejumlah negara.

"Pengawasan terhadap keluar masuk orang melalui bandara atau pelabuhan juga akan semakin diperketat. Sehingga suasana tetap aman dan kondusif," kata dia.

Kapolda juga meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita atau informasi di media sosial karena banyak yang bertujuan menyesatkan dan memecah belah persatuan bangsa.

Kesiapan Bandara Hang Nadim

Manajemen Bandara Internasional Hang Nadim Batam memastikan telah mengantisipasi dan siap menghadapi segala bentuk gangguan keamanan menjelang perayaan Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

"Kami sudah melakukan koordinasi dan simulasi penanganan keadaan darurat di Hang Nadim. Hal ini menunjukkan kesiapan kami dalam mengantisipasi segela gangguan keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2017," kata Plh Direktur Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso.

Menjelang libur akhir tahun dalam rangka Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan terjadi peningkatan pengguna jasa penerbangan yang signifikan melalui Hang Nadim Batam.

Dengan meningkatnya kegiatan di bandara tersebut, tidak menutup kemungkinan memunculkan gangguan dan ancaman bagi keamanan dan kelancaran penebangan.

"Itu harus diantisipasi oleh berbagai unsur yang ada di bandara. Simulasi salah satu bentuk untuk mengetahui kesiapsiagaan seluruh unsur dalam memastikan keamanan bandara," kata dia.

 

Video Terkini