Sukses

Operasi Kembar Siam Devina-Devani Buat Saluran Pembuangan Baru

Kondisi kembar siam yang dialami Devina-Devani terbilang langka dan sulit.

Liputan6.com, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung berhasil memisahkan balita kembar siam asal Desa Kertajaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melalui operasi yang berlangsung sekitar 20 jam, pada Kamis-Jumat, 15-16 Desember 2016.

Sebelum operasi, kedua balita bernama Devina dan Devani (2) itu telah menjalani tahapan isolasi sejak Rabu, 14 Desember 2016 lalu. Karena jenis kembar siam yang dialami oleh kedua bayi tersebut termasuk langka, tim dokter yang beranggotakan 53 dokter spesialis itu harus bekerja ekstra hati-hati saat mengoperasinya.

Kondisi ini mengakibatkan operasi yang tadinya dijadwalkan berlangsung selama 16 jam, harus memakan waktu 20 jam pada pelaksanaannya.

"Kami mulai operasi pada pukul 05.30 WIB dan seluruh tahapan baru selesai pada pukul 01.30 WIB, Jumat dini hari," ungkap dr Nuki Nursyamsi, salah satu anggota tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jumat.

Nuki sempat menjelaskan kelangkaan dari jenis kembar siam yang dialami  Devina dan Devani. Kedua bayi itu diketahui hanya memiliki satu lubang anus dan mengalami dempet dari bagian punggung hingga bokong.

Kondisi itu, menurut dia, mengharuskan tim dokter untuk membuat saluran pembuangan dan penutupan kulit kaki dengan menggunakan kulit baru dari pendonor.

"Organ atas normal ya, masing-masing memiliki satu, kendalanya ada di organ bawah kedua bayi itu, sehingga kami harus melakukan tindakan membuat saluran pembuangan dan mengganti kulit kaki," kata dia.

Hingga saat ini, status Devina dan Devani masih berada dalam kondisi kritis. Maka itu, tim dokter melakukan pendampingan selama 24 jam di ruang ICU RSHS.

2 dari 2 halaman

Biaya Operasi Membengkak

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Ayi Djembarsari menuturkan operasi bayi kembar siam Devina dan Devani memakan biaya lebih dari Rp 500 Juta. Pihak BPJS Kesehatan hanya mampu menanggung biaya operasi sebesar Rp 20 juta saja.

"Total biaya kami estimasikan sekitar Rp 500 juta lebih. Keluarga Devina Devani memang anggota BPJS Kesehatan, tetapi hanya mampu menutup Rp 20 juta saja," kata Ayi di tempat yang sama.

Ketidakmampuan pihak keluarga Devina dan Devani untuk membayar seluruh biaya operasi menjadi perhatian khusus Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia yang sempat menjenguk kedua balita tersebut mengatakan Partai Golkar Jawa Barat siap menanggung seluruh biaya operasi itu.

"PSoal biaya yang harus dibayarkan, pihak keluarga tidak perlu khawatir. Saya dan teman-teman di Golkar Jawa Barat akan udunan untuk menutupi biaya operasi, ya rereongan saja," kata Dedi.

Orangtua Devina dan Devani menyambut uluran tangan Dedi itu. Ayah balita kembar siam itu mengucapkan terima kasih dan memohon doa untuk kesembuhan anaknya agar bisa tumbuh normal seperti anak-anak yang lain.

"Saya mohon doa agar anak saya bisa segera sembuh total," kata Endi Hendi (42), ayahanda Devina dan Devani.