Sukses

Libur Panjang, Ini 3 Jurus Jitu Polisi Cegah Bencana 'Brexit'

Mau liburan lewat 'Brexit', simak arahan Pak Polisi ini dulu.

Liputan6.com, Brebes - Tiga hari jelang Natal kepadatan arus lalu lintas dari arah barat (Jakarta)-Semarang di Jalur Pantura Barat Brebes terpantau mulai padat pada Kamis 22 Desember 2016.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kepadatan arus lalu lintas mulai terlihat saat memasuki perbatasan Brebes-Kota Tegal. Antrean kepadatan kendaraan mengular hingga 2 kilometer lebih.

Adapun dominasi kendaraan yakni, truk, bus, dan mobil pribadi. Meskipun arus lalu lintas di jalur pantura mulai padat, tetapi belum menimbulkan kemacetan.

Tidak ingin terjadi musibah 'Brexit' yang melanda para pemudik saat libur Lebaran lalu, polisi melakukan beberapa langkah antisipatif.

1. Rekayasa Lalu Lintas

Guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng akan melakukan beberapa langkah. Pertama, rekayasa lalu-lintas agar arus kendaraan tetap lancar.

"Untuk di ruas jalur pantura Brebes, ada beberapa pola rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan. Pertama, kita lakukan peningkatan kapasitas jalan melalui penerapan contra flow dari Brebes hingga Tegal," ucap Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Herukoco di Mapolres Brebes.

Nantinya, kata dia, Pejagan ke Klonengan dibuat satu arah jika dibutuhkan. Jika jalur utara sangat padat, akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat melalui Korlantas Polri untuk diarahkan ke jalur selatan.

"Untuk antisipasinya di jalur pantura jika padat dan stagnan antrian mengular kendaraan hingga sepanjang jalur pantura Brebes-Tegal, nanti kami lakukan rekayasa lalu lintas 4 : 0 mulai dari Brebes Kota hingga ke Larangan Tegal atau sepanjang sekitar 25 kilo meter. Dan juga disepanjang jalur itu, kami siagakan petugas 24 jam untuk mengatasi kemacetan," kata dia.

Guna mengurangi penumpukan kendaraan di arus balik, polisi berlakukan sistem contra flow atau lawan arus di ruas Tol Brebes Timur atau Brexit (Liputan6.com/

Sedangkan pola rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan jika terjadi kepadatan di gerbang tol Brebes Timur atau Brexit akan dialihkan ke jalur pantura.

"Kalau di jalur tol Pejagan-Brebes Timur padat antrean kendaraan hingga dua kilometer, kami akan alihkan ke jalur pantura dengan sistem buka tutup," dia menambahkan.

Kendati demikian, jika antrean sudah lima kilometer, pihaknya akan berkoordinasi dengan Korlantas, sebagai pusat pengendali, agar kendaraan di jalan tol di alihkan ke Pantura melalui Pintu Tol Kanci atau Palimanan Cirebon.

"Kami akan kordinasikan antar wilayah dibutuhkan melalui Korlantas sebagai pusat pengendali. Jadi, intinya kalau ada kepadatan di tol, akan 'dibuang' ke Pantura agar ada perimbangan arus kendaraan," jelas Herukoco.

Korlantas, lanjut dia, juga akan melihat situasi arus lalu lintas di Jawa Tengah. Jika terjadi kepadatan baik di jalan tol maupun di Pantura Jateng, akan dialihkan di wilayah Cikopo agar melalui jalur Pantura maupun jalur selatan.

"Penanganan di hulu atau di Jakarta akan dilakukan jika terjadi kepadatan arus lalu lintas di Jateng. Kendaraan akan diminta keluar tol di Jabar atau di Jakarta dan diminta melalui pantura atau jalur selatan," dia menandaskan.

 

2 dari 3 halaman

Mulai Besok Truk Besar Dilarang Lewat Tol

2. Mulai Besok Truk Besar Dilarang Lewat Tol

Sementara itu, sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Hubungan Darat menyatakan truk dilarang melintas di jalan tol, mulai H-2 hari raya Natal 2016 hingga H+1 Natal,dengan tujuan untuk lebih memberi ruang kepada pemudik yang menggunakan jalan tol.

"Jadi sudah ada aturannya yang dikeluarkan Kemenhub, bahwa mulai tanggal (23/12) hingga (26/12) itu tidak boleh truk lewat tol," ucap Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Herukoco.

Larangan ini berlaku bagi truk yang memiliki lebih dari dua sumbu, truk gandeng, truk kontainer, dan truk bermuatan raksasa lainnya.

Namun, kata dia, peraturan tersebut tidak berlaku bagi truk yang khusus mengangkut bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas, ternak, sembako atau kebutuhan bahan pokok, susu serta kendaraan pengantar barang dari pos.

Tidak itu saja, beberapa truk pengangkut barang ekspor dan impor untuk keperluan pelabuhan juga masih diperbolehkan, tapi harus mendapatkan izin terlebih dulu dari Dishub untuk memastikan jalur yang bisa mereka lalui.

"Sebetulnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya tentang larangan kendaraan bermuatan berat, hanya beda di waktu pelaksanaan saja," kata dia.

Pelarangan ini, lanjut dia, untuk mengantisipasi semakin padatnya arus lalu lintas yang nantinya akan dilalui para pemudik, baik mengarah maupun kembali dari kampung halamannya masing-masing.

Meski demikian, pihaknya mengaku tak segan-segan memberi tindakan tegas berupa penahanan kendaraan hingga masa arus mudik dan balik berakhir jika perusahaan pemilik truk tetap nekat melanggar.

"Kami akan tindak tegas kalau truk besar atau lebih dari dua sumbu tetap nekat melintas di tol," tandas Herukoco.

3 dari 3 halaman

Sebanyak 1.202 Personil Gabungan Diterjunkan Amankan ‎Jalur Pantura

3. Sebanyak 1.202 Personil Gabungan Diterjunkan Amankan ‎Jalur Pantura

Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistiawan menyatakan, pihaknya telah menggelar rapat lintas sektoral yang merupakan bentuk persiapan untuk menyamakan persepsi antarsektor yang akan terlibat dalam Operasi Lilin dan Tahun Baru 2017 mendatang.

"Adanya kejadian Intoleransi agama dengan penolakan oleh sekelompok orang kepada pemeluk agama lain yang sedang melakukan ibadah ini harus diwaspadai sejak dini," ucap Luthfie Sulistiawan.

Menurutnya, hal ini menjadi keprihatinan tersendiri yang perlu diantisipasi oleh segenap unsur lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Brebes.

"Presiden Jokowi sendiri menyayangkan adanya kejadian ini. Oleh karena itu melalui Rakor ini kita mempersiapkan langkah komunikasi dengan instansi terkait untuk bisa menyamakan persepsi dalam rangka pengamanan Natal dengan sandi Operasi Lilin Candi 2016 dan Tahun Baru 2017 mendatang,” kata dia.

Sedangkan rencana pengamanan yang akan dilaksanakan oleh Polres Brebes bersama dengan Dinas Intasnsi terkait.

"Sebanyak 1.202 personil akan dilibatkan dalam pengamanan ini libur Natal dan Tahun Baru ini. Dengan rincian 577 personel Polri dan 625 personel gabungan TNI dan Instansi lain yakni Dishub, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Pramuka dan Saka Bhyangkara serta instansi dan organisasi terkait lainya," ungkapnya.

Direncanakan personel yang terlibat pengamanan akan melaksanakan Apel Gelar Pasukan tanggal 22 Desember mendatang sebagai pengecekan akhir sebelum diterjunkan kelapangan beserta sarana dan prasarana pendukung lainya.

Sementara, untuk persoalan titik-titik yang dianggap rawan pada operasi tersebut, dirinya telah membahasnya dengan instansi yang berkaitan seperti titik rawan lalu lintas dan kerawanan di lokasi keramaian dengan menempatkan Pos Pengamanan (Pospam).

"Ada 11 Pospam penggal jalan, 5 Pospam Gereja, 5 Pospam Obyek Wisata serta 1 Pospam yang akan ditempatkan didaerah rawan konflik," katanya.

Luthfi menyebutkan, jika titik rawan lalu lintas sementara ini ya di jalur utara, tengah dan Selatan.

"Karena adanya pasar tumpah, tapi kita telah mempersiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan nantinya. Adapun untuk kerawanan di tempat keramaian di lokasi-lokasi objek pariwisata seperti pesisir pantai, maupun obyek wisata lainya yang ada diKabupaten Brebes,” dia menjelaskan.

Dalam pengamanan nanti juga akan menerjunkan Tim BPBD, SAR dan Dinas Kesehatan.