Liputan6.com, Purwakarta - Bupati Dedi Mulyadi bersama puluhan pelajar muslim bergotong royong di lingkungan Gereja Bethel Tabernakel, Jalan Hidayat Martalogawa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kegiatan itu sengaja dilakukan dalam rangka persiapan menyambut perayaan Natal.
Para pelajar muslim yang turut serta bersama Bupati Dedi Mulyadi terlihat antusias. Mereka diarahkan pihak sekolah untuk membantu kegiatan kerja bakti di gereja secara sukarela dalam rangka membangun semangat toleransi dan kebersamaan antar-pelajar berbeda keyakinan.
Rendi (14), pelajar asal Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Purwakarta, tanpa canggung berkomunikasi dengan pengurus gereja. Terutama, pembagian tugas untuk membersihkan gereja. Pelajar kelas delapan di SMP itu mengaku gembira berkesempatan membersihkan gereja bersama teman-teman yang berbeda keyakinan.
"Sama-sama dengan teman-teman di sini kerja bakti," ucap Rendi, Kamis, 22 Desember 2016.
Baca Juga
Bupati Dedi menjelaskan, ada tujuh gereja di Purwakarta termasuk Gereja Bethel Tabernakel dan Yos Sudarso yang biasa digunakan oleh para pelajar untuk beribadah. Dengan demikian, menurut dia, kerja bakti ini difokuskan ke gereja yang dekat dengan lingkungan sekolah dan biasa digunakan para pelajar di sekolah tersebut.
"Para pelajar fokus membersihkan gereja di lingkungan sekolahnya saja, juga gereja yang biasa digunakan oleh mereka dalam beribadah sehari-hari. Suasananya menjadi sejuk, pelajar muslim membantu pelajar non-muslim, tujuan kami membangun semangat toleransi dan kebersamaan," ujar Dedi.
Aksi bersih-bersih lintas agama itu mendapat apresiasi pihak Gereja Bethel Tabernakel. Pastor di gereja tersebut, Matius Suhardi, mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya atas inisiatif Bupati Dedi dalam mendorong semangat toleransi beragama sejak dini kepada pelajar di Purwakarta.
"Puji Tuhan, saya terima kasih kepada Kang Dedi, kepada pelajar yang biasa saya asuh juga kepada pelajar muslim yang sudi datang bahkan ikut bekerja bakti membersihkan gereja. Kegiatan ini membuat kami merasa aman dan damai dalam menjalankan ibadah Natal," kata sang pastor.
Usai kegiatan, gereja yang dibangun pada 1961 tersebut terlihat bersih dan asri. Seluruh sampah sudah dibersihkan, bahkan kaca pada jendela gereja tersebut pun turut pula dibersihkan oleh para pelajar. Gereja yang hingga saat ini memiliki 100 jemaat dari seluruh Purwakarta itu pun menyatakan diri siap menyambut perayaan Natal.
Advertisement
Â