Liputan6.com, Jambi Insiden hiasan Natal di Jambi sempat menghebohkan warga. Namun, insiden ini tak membuat warga terprovokasi. Mulai dari gubernur, pejabat, polisi, TNI, pemuka agama, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa menyerukan kedamaian.
Kumandang damai pertama didengungkan Gubernur Zumi Zola saat melihat langsung insiden hiasan Natal bermasalah di salah satu hotel ternama di Jambi pada Jumat malam, 23 Desember 2016.
Meski terlihat marah ada ulah oknum tak bertanggung jawab, Zumi tetap berpikir jernih dan meminta warga Jambi tidak terpancing dan terprovokasi.
Advertisement
"Kita harus sikapi masalah ini dengan bijak. Serahkan semua kepada kepolisian. Jambi harus damai dan tetap kondusif," ujar Zumi Zola meminta warganya tetap tenang.
Baca Juga
Menurut Zola, insiden hiasan Natal bermasalah itu menjadi ujian toleransi bagi warga Jambi yang selama ini terkenal dengan keamanan dan kedamaiannya.
"Jadi kita harus kuat jangan terprovokasi," ucap Zumi Zola usai menggelar rapat bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, ormas, mahasiswa dan pimpinan media pada Sabtu, 24 Desember 2016.
Kumandang damai juga diserukan Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani. Ia meminta warga menyerahkan pengusutan insiden hiasan Natal kepada aparat kepolisian. Ia juga menjamin insiden tersebut tak berpengaruh para pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Mari bersama menjaga toleransi dan tidak terprovokasi," ucap Yazid.
Yazid mengatakan pihak kepolisian sudah menyita CCTV atau kamera pemantau yang ada di hotel. Penyidik nantinya akan memeriksa rekaman dalam CCTV tersebut selain juga telah meminta keterangan 14 saksi. Polisi juga akan melibatkan sejumlah pakar atau ahli, seperti ahli IT dan bahasa.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jambi Nasroel Yasier juga meminta warga Jambi tetap tenang serta beraktivitas seperti biasa. Selain mengutuk ulah pelaku, ia meminta seluruh umat di Jambi bisa tenang dan tidak terpancing.
"Biar polisi usut tuntas. Semoga pelakunya bisa segera diketahui dan ditangkap," kata Nasroel.
Sementara itu, Suratman, salah seorang warga Bagan Pete, Kota Jambi, mengaku kaget atas insiden tersebut. Namun demikian, ia yang mengaku sudah lebih dari 15 tahun pindah dari Jawa dan tinggal di Jambi tidak pernah ada kasus yang bisa mencederai toleransi.
"Saya muslim, tetangga saya ada yang beragama lain. Tapi kami tetap hidup rukun dan tenang. Kasus ini (insiden hiasan Natal), kami tak terpengaruh," tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau PNS di Pemkab Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) ini.
Andreas, warga Kotabaru, Kota Jambi, juga tak jauh berbeda. Ia yakin insiden hiasan Natal hanya ulah oknum tertentu yang ingin memecah belah umat di Jambi.
"Kami selama ini hidup rukun, damai dan tenang di Jambi. Semoga ini bisa lebih mempererat rasa toleransi di sini," ujar Andreas sembari bersiap menuju salah satu gereja bersama keluarganya di kawasan Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (25/12/2016) pagi.
Awal Mula Terungkap
Insiden hiasan Natal bermasalah di Jambi bermula ada unggahan foto dan video yang menjadi viral. Dalam video dan foto yang diunggah Jumat malam, 23 Desember 2016, sekitar pukul 19.00 WIB itu, memperlihatkan ada ornamen hiasan pohon Natal di bagian lobi hotel bintang empat di kawasan Pasar Kota Jambi.
Selintas tidak ada yang aneh pada hiasan tersebut. Namun di bagian bawah hiasan, tepatnya di depan hiasan rumah terlihat ada hiasan terbuat dari bebatuan putih yang selintas mirip tulisan lafaz Allah.
Hal ini memancing reaksi dari warga di Kota Jambi untuk melihat langsung hal tersebut. Hotel yang pernah diinapi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sejak Jumat malam silam, langsung dikerumuni banyak warga yang penasaran.
Mendengar kabar tersebut, Gubernur Jambi Zumi Zola ikut datang langsung ke lokasi. Melihat kebenaran kabar yang di dengarnya, Zumi terlihat marah kepada pihak hotel. Ia meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.
Â