Liputan6.com, Bone - Impitan ekonomi terkadang memang mampu membuat seseorang berbuat nekat yang berujung pada perbuatan melanggar hukum.
Namun bagi seorang ibu di Bone, Sulawesi Selatan, hal tersebut terpaksa dilakukan demi bisa membayar sewa kontrakan. Karena sang suami yang seharusnya bisa diandalkan telah terlebih dulu di penjara atas kasus kecelakaan.
Bagi seorang istri, hidup sendiri dengan banyak anak tentu sangat berat. Rismaya akhirnya memutuskan untuk menitipkan kelima anaknya ke panti asuhan, sementara si bungsu yang masih berumur 10 bulan tetap bersamanya.
Advertisement
Alasan Rismaya tetap bersama putranya, karena Muhammad Amin masih membutuhkan asupan ASI. Bagi Rismaya, ASI sangat penting bagi tumbuh kembang anaknya. Enam bulan sudah bayi mungil itu tinggal bersama sang ibu di Lapas Klas II Watampone, Kabupaten Bone.
Malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional pada Jumat (30/12/2016).Â
Kabar lainya yang tak kalah diburu cerita pedagang asongan yang meraup keuntungan tiga kali lipat dari berjualan minuman mineral. Taufik menjajakan dagangannya di tengah-tengah kemacetan di jalur arteri Purwakarta-Bandung.
Selain itu, belasan begal yang berhasil kabur juga mendulang banyak sorotan dan bikin gempar masyarakat Medan.Â
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Bayi 10 Bulan Ternyata Menginap di Hotel Prodeo Sejak September
Rismaya harus mendekam di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas II A Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, karena terlibat kasus pencurian. Menurut Maya, panggilan akrabnya, ia mencuri emas demi membayar sewa kontrakannya senilai Rp 3 juta.
"Pemilik kontrakan sudah sering menagih dan mendesak agar segera dibayar," tutur Rismaya.
Ia mengaku hilang akal setelah suaminya, Sutejo, terlebih dulu dipenjara lantaran terlibat kasus kecelakaan lalu lintas. "Saya tak tahu harus sama siapa mengadu," ia mengeluh.
Maya juga mengungkapkan selain Muhammad Amin, bayinya yang masih berusia 10 bulan, ia memiliki enam anak lainnya. Lima orang di antaranya kini dititipkan di salah satu panti asuhan yang ada di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sedangkan seorang lagi meninggal dunia karena menderita muntaber.
 2. Berkah Macet, Pedagang Asongan di Purwakarta Raup Untung
Kemacetan tidak selamanya menjadi petaka. Bagi para pedagang asongan di sekitar lokasi macet Purwakarta, Jawa Barat, kemacetan yang terjadi sekitar tiga hari ini justru menjadi berkah.
Salah satunya adalah Taufik, yang sehari-hari berjualan air mineral di sekitar Jalan Ahmad Yani, Purwakarta, jalur arteri Purwakarta-Bandung.
"Harganya dijual Rp 5 ribu per botol. Alhamdulillah, untungnya sampai tiga kali lipat," kata Taufik, Kamis, 29 Desember 2016.
Dalam tiga hari terakhir diakui Taufik, dia bisa membawa pulang uang sekitar Rp 840 ribu yang sebagian di antaranya adalah keuntungan.
Namun, dia mengaku iba atas kemacetan yang terjadi. Sebab, dia merasa prihatin karena banyak pengemudi yang mulai kehabisan biaya dalam perjalanan.
3. Waspada, 12 Tersangka Begal Kabur dari Tahanan Polsek
Dengan merusak ventilasi, 12 tahanan Kepolisian Sektor (Polsek) Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, kabur. Para tahanan diketahui kabur sekitar pukul 04.00 WIB.
Rata-rata tahanan yang kabur terlibat tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).
Dari lokasi tempat kaburnya 12 tahanan, petugas menemukan potongan besi dan menemukan kerusakan di salah satu ventilasi yang berada di Polsek Percut Sei Tuan.
Berikut 12 tahanan yang kabur dari Polsek Percut Sei Tuan:
Â