Liputan6.com, Sragen - Manusi tertua asal Sragen, Sodimejo atau yang akrab disapa Mbah Gotho hari ini genap berusia 146 tahun. Keluarga pun merayakan acara spesial tersebut dengan menyediakan kue ulang tahun yang khusus diperuntukkan bagi laki-laki kelahiran 31 Desember 1870.
Mbah Gotho pagi itu duduk seperti biasa di depan rumahnya dengan memegang tongkat. Ia duduk ditemani dengan dua cicitnya yang bernama Anisa Kurniawati dan Erika Kurniawati. Mereka terlihat ngobrol, bercanda dan saling tertawa.
Setelah itu, sang cucu Suryanto bersama istrinya tiba di rumah Mbah Gotho yang beralamat‎ Segeran RT 18 RW 06 Cemeng, Sambung Macan, Sragen. Mereka berdua ternyata membawa kue ulang tahun yang khusus diberikan kepada Mbah Gotho.
Kue ulang tahun lengkap dengan tulisan 'Happy B'day Mbh Gotho ke-146 Thn' dipesan oleh Suryanto di Kota Sragen yang berjarak sekitar 10 kilometer. Kue tersebut selanjutnya diletakkan di meja dekat pintu masuk.
Mbah Gotho begitu sumringah ketika mengetahui cucunya membawa kue ulang tahun. Lantas, Suryanto pun mengatakan kepada Mbah Gotho bahwa kue ini disiapkan untuk merayakan ulang tahun Mbah Gotho ke-146.
"Aku senang banget ada rotinya (kue)," kata Mbah Gotho ketika ditemui di rumahnya, Sabtu (31/12/2016).
Setelah itu, sejumlah kerabat dan tetangga pun datang. Mengetahui Mbah Gotho akan merayakan ulang tahun, mereka pun langsung mengucapkan selamat ulang tahun kepada manusia tertua tersebut.
Begitu lilin kue ulang tahun yang bertuliskan angka 146 tahun dinyalakan, para kerabat dan tetangga secara kompak langsung menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun' sembari bertepuk tangan. Mbah Gotho yang mengenakan alat bantu dengar hanya tersenyum mendengar nyanyian tersebut.
Baca Juga
Kemudian setelah lagu selesai dinyanyikan, Suryanto dibantu dengan dua putrinya langsung membawakan kue ulang tahun dihadapan Mbah Gotho. Teriakan kerabat dan tetangga untuk menyuruh Mbah Gotho meniup lilin pun menggema.
"Ayo mbah tiup lilinnya yang keras," kata salah satu tetangganya.
Dengan komando hitungan satu dua tiga, Mbah Gotho pun meniup lilin tersebut dengan sekali tiup. Setelah itu, kue pun diiris untuk diserahkan kepada Mbah Gotho.
Sang cicit, Erika Kurniawati pun bertuga menyuap kue kepada Mbah Gotho. Dengan lahapnya, simbah pun menghabiskan hingga sepuluh suapan sendok kue. "Enak kuenya," kata dia.
Kemudian, setelah Mbah Gotho memakan kue ulang tahunnya, giliran kerabat dan tetangga yang mendapat jatah pembagian potongan kue yang sudah diiris rapi. Salah satu warga, Wiwit pun mendoakan supaya Mbah Gotho mendapat umur yang panjang dan sehat.
"Sehat terus ya mbah. Pokoknya umurnya panjang terus," ucap Wiwit.
Advertisement