Liputan6.com, Purwakarta - Bagi seorang petugas kebersihan seperti Eman Sulaeman (70), bersantai di meja makan sambil menikmati aneka hidangan dengan standar VIP bahkan dilayani pelayan yang berlalu-lalang mengantarkan hidangan pesanannya menjadi pengalaman tak terlupakan setiap malam tahun baru.
Dengan acara tahunan Tukar Nasib, Eman bersama 545 teman sejawatnya yang berprofesi sebagai tukang sapu taman, jalan, dan kantor-kantor pemerintah, berkumpul di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta pada Sabtu malam, 31 Desember 2016.
Mereka hadir mengenakan kemeja lengkap dengan dasi, celana panjang dan sepasang sepatu baru. Tak hanya itu, mereka dijemput dari rumah masing-masing dengan menggunakan mobil dinas yang biasa dipakai oleh para pejabat di Purwakarta.
Uniknya, pelayan yang bertugas melayani Eman dan kawan-kawan adalah Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, para pejabat esselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
"Kami ini kan pegawai rendah, cuma tenaga kontrak, tetapi malam ini kami merasa dimuliakan oleh pemerintah daerah," kata Eman.
Warga Kelurahan Nagri Kaler yang sudah puluhan tahun menjadi tukang sapu itu pun berterima kasih atas keberpihakan pemerintah daerah kepada korps tukang sapu Purwakarta.
Ia kini mengaku dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari karena honor yang dia terima setiap bulannya berjumlah Rp 2 juta, setelah sebelumnya hanya menerima Rp 500 ribu.
Baca Juga
Semangat empati dan upaya membangun ikatan emosi antarlini pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Purwakarta mulai dari pejabat sampai pegawai kontrak menjadi tujuan kegiatan rutin ini.
Advertisement
Selain itu, menurut Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, kegiatan ini juga ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada ‘Pahlawan Kebersihan’ Purwakarta tersebut.
"Tradisi kami di Purwakarta ya tukar nasib, ini bentuk penghargaan kepada pahlawan kebersihan, mereka juga harus merasakan menjadi pejabat meski hanya beberapa saat," kata Dedi menjelaskan.
Bukan hanya kelengkapan pakaian, fasilitas makan VIP dan mobil dinas saja yang dnikmati oleh para petugas kebersihan tersebut. Terhitung sejak kemarin hingga hari ini, Minggu (1/1/2017), mereka dapat merasakan hari libur tanpa dipotong honor.
Pasalnya, Tenaga Harian Lepas di Kabupaten Purwakarta honornya dihitung harian sehingga meski hari libur bagi pegawai, mereka tetap melaksanakan tugas kebersihan sehari-hari termasuk saat Hari Raya Idul Fitri.
"Karena besok mereka libur, maka tugasnya sehari-hari digantikan oleh para pejabat," ujar Dedi.