Liputan6.com, Halmahera Selatan - Sejumlah korban kapal perahu motor pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tenggelam di Laut Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, belum ditemukan hingga sekarang.
"Sejak hilang kontak pada Jumat subuh (30 Desember 2016) hingga sore ini, tim SAR masih melakukan pencarian. Korban yang hilang masih tiga orang," ucap Kepala Sub Bagian Humas Basarnas Maluku Utara, Fahri Yosua, kepada Liputan6.com, di Ternate, Selasa (3/1/2017).
Untuk mencari korban hilang kapal PM Putri Tunggal 03 yang karam tersebut, menurut Fahri, Basarnas setempat telah menambahkan satu armada laut KN SAR Pandudewanata.
"Penambahan armada dilakukan untuk memperluas wilayah pencarian korban hilang. Tim SAR saat ini sedang memperluas pencarian di beberapa titik perairan setempat," ujar dia.
"Itu terdiri dari 14 personel Basarnas, empat personel Lanal (Pangkalan TNI AL) Ternate dan warga," ia menambahkan.
Baca Juga
Perahu pengangkut BBM itu hilang kontak di Laut Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Jumat subuh, 30 Desember 2016.
Kepala Basarnas Ternate Mustari sebelumnya pada Jumat malam, 30 Desember 2016, mengatakan PM Putri Tunggal 03 yang hilang kontak itu semestinya sudah tiba lima jam di Pulau Obi. Sesuai jadwal pelayaran kapal motor berjenis longboat di laut setempat.
"Namun hingga enam jam lebih, longboat belum juga tiba. Setelah dikontak tidak ada balasan, akhirnya keluarga korban langsung melapor. Setelah ditelusuri dinyatakan PM Putri Tunggal 03 lost contact (hilang kontak) di laut perairan Obi," tutur Mustari.
Ada empat penumpang dalam PM Putri Tunggal 03. Keempatnya adalah Hamid Lakaduta (pemilik kapal), Alan, Thamrin, dan Arjuni. Dari kru kapal tersebut baru ditemukan satu korban bernama Alan oleh nelayan yang mencari ikan di laut sekitar.
Sebelumnya, pencarian kapal tenggelam tersebut dilakukan menggunakan tiga armada. Namun, pencarian yang dilakukan tim SAR setempat hasilnya nihil. Tiga korban lainnya belum ditemukan.​
Advertisement