Sukses

Jembatan Gantung Ambruk Paksa Warga 2 Desa Terobos Sungai

Jembatan gantung sepanjang 70 meter ambruk setelah ditimpa pohon roboh.

Liputan6.com, Bengkulu Utara - Hujan badai dan angin kencang yang melanda Bengkulu dalam tiga hari terakhir mengakibatkan satu jembatan gantung di Desa Kuta Lekat Ilir, Kecamatan Huluk Palik, Bengkulu Utara, ambruk ditimpa pohon besar yang tumbang diterpa badai.

Anwar Robinson, warga Desa Kuta Lekat Ilir mengatakan, jembatan gantung sepanjang 70 meter yang menjadi jalan penghubung menuju Desa Kedu Baru dan Lubuk Durian Kecamatan Kerkap tersebut ambruk setelah ditimpa pohon setinggi 12 meter yang terjun dari atas tebing.

"Sling penahan jembatan terputus dan kondisinya saat ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan maupun orang," ungkap Anwar saat dihubungi di Bengkulu Utara, Kamis (5/1/2017).

Putusnya jembatan mengakibatkan 400 kepala keluarga di dua desa itu terisolasi. Warga terpaksa menyeberangi sungai secara manual. Itu pun jika kondisi air sungai sedang surut.

Masih ada satu jalan alternatif yang bisa ditempuh oleh warga, tetapi harus menerobos sisi hutan dengan jarak tempuh lebih dari 15 kilometer. Itu pun harus menggunakan kendaraan yang memiliki fasilitas dua gardan -seperti jip- karena medan jalan yang harus dilalui sangat berat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara Made Astawa mengatakan, saat ini pihaknya hanya mendata dan memberikan bantuan untuk keperluan mendadak saja. Pasalnya, kewenangan untuk memperbaiki jembatan menunggu usulan dan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

"Kita coba memberikan bantuan untuk kebutuhan mendesak saja, seperti makanan cepat saji. Arus transportasi akan kita coba tembus melalui jalur alternatif sejauh 15 kilometer," kata Made.