Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memotivasi ratusan warga kotanya yang terkena dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melamar kerja di Pemkot Surabaya agar bersedia menjadi pengusaha.
"Kita semua di sini memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Apa yang saya paparkan di sini agar pandangan Bapak/Ibu bisa bebas, dan mandiri secara finansial," kata Risma di hadapan sekitar 300 warga terkena PHK yang mengirim surat permintaan kerja kepada dirinya di Pemkot Surabaya, Jumat, 6 Januari 2017.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut dihadirkan juga 15 UKM hasil didikan pahlawan ekonomi dan pejuang muda Kota Surabaya sebagai mentor dan motivator. Dengan menghadirkan mentor dari para pelaku usaha, Risma berharap tidak ada keputusasaan dari para warga terdampak PHK ini.
Selain itu, melalui pahlawan ekonomi dan pejuang muda, wali kota yang akrab disapa Risma ini, ingin membuka kesempatan belajar dan magang dengan para mentor, serta mencicipi bidang wirausaha.
"Nanti, produk makanan dan kerajinan tangan akan dibantu pemasaran di UKM corner di Balai Kota Surabaya, Gedung eks Siola, dan beberapa kantor kecamatan," kata Risma seperti dilansir dari Antara.
Risma meminta para warga terdampak PHK agar tidak minder dan mampu melihat peluang. Ia memberikan contoh, seperti jasa foto cetak di halaman Kebun Binatang Surabaya (KBS), di mana mayoritas pelaku jasa bukanlah warga asli Surabaya.
"Ini peluang bagus, kenapa bukan warga Surabaya sendiri yang ambil. Karena minder, akhirnya kita kalah dengan orang lain," ujar dia.
Sementara itu, pengagas Bakso Cokjudes (Coklat, Keju, Pedes) Sigit Prihanto merasa siap jika dijadikan mentor dan menjadi tempat magang bagi siapapun yang ingin membuka usaha kuliner.
Pria yang pernah menjajakan bakso daging kijang di Malaysia ini membuka kesempatan untuk para warga terdampak PHK agar bisa mencicipi dunia wirausaha.
Sementara itu, warga Kelurahan Sawahan Mirza Ghulam Arif (26) merasa tertarik dengan berbagai kesuksesan mentor-mentornya. Ia pun berinisiatif membuka warung nasi jagung di sentra PKL yang tidak jauh dari tempat tinggalnya setelah mendapat penawaran dari wali kota.
"Saya tertarik untuk membuka nasi jagung di sentra PKL milik pemkot. Selama ini saya membuka lapak di pinggir jalan dekat rumah. Semoga ke depan, saya bisa sesukses para mentor ini tentunya dengan pelatihan dari Pemkot Surabaya," ujar Mirza optimis.