Sukses

Penembak Misterius di Malam Minggu Ternyata Eks Polisi

Sosok penembak misterius di malam minggu ditangkap kurang dari 24 jam.

Liputan6.com, Pekanbaru - Penembak misterius yang melukai ‎Jodi Setiawan (21) di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, ditangkap tak kurang dari 24 jam setelah beraksi. Dia merupakan eks polisi karena terjerat kasus narkoba bernama Satriandi.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo menyebutkan, pria yang pernah bertugas di Mapolres Rokan Hilir itu ditangkap di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Minggu malam, 8 Januari 2017.

"Penangkapan dilakukan Tim Buser Polresta Pekanbaru, dibantu Polda Sumatera Barat dan IT Direktorat Intelkam Polda Riau," kata Guntur, Senin (9/1/2017) siang.

‎Dalam kasus ini, petugas menyita Honda Freed BM 1110 OC dan sepucuk senjata api beserta enam amunisi sebagai barang bukti. Satriandi saat ini sudah berada di Mapolresta Pekanbaru untuk penyidikan lebih lanjut.

"Motif sementara, pelaku menembak korban karena dugaan bisnis narkoba," kata Guntur.

Satriandi bukanlah wajah baru dalam kasus narkoba. Dia pernah ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru di sebuah kamar di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Jalan Diponegoro pada pertengahan 2015 lalu.

Dia sempat melompat dari lantai 8 melalui jendela. Akibat terjun bebas itu, Satriandi mengalami patah tangan dan kaki. Dalam penangkapan itu, petugas menyita ribuan pil ekstasi dan ratusan gram narkotika jenis sabu.

Sebelumnya, Jodi Setiawan ditemukan terkapar di depan rumah warga dengan luka tembak di dada bagian kiri‎ pada Sabtu tengah malam, 7 Januari 2017. Pelaku kemudian kabur usai menembak korban dengan mobil tersebut.

Pada tubuh korban, petugas menemukan satu butir pil ekstasi dan uang jutaan rupiah.‎ Saat peristiwa penembakan berlangsung, korban tengah berada di rumah koleganya di Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru.

Sekitar pukul 22.30 WIB, salah seorang koleganya mendengar suara tembakan dari pekarangan rumah. Lalu, saksi memeriksa apa yang terjadi dan mendengar suara orang minta tolong.

Saat diperiksa, ternyata suara itu merupakan suara korban Jodi. Namun, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.