Sukses

Menghilang Tanpa Kabar, Dokter Isna Terancam Sanksi Etik?

Saat ini, dokter Isna sedang menjalani pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM).

Liputan6.com, Yogyakarta - Sempat menghilang empat hari, dokter Nur Ruwaida Isnaini ditemukan pihak keluarga di Manado, Sulawesi Utara. Saat ini, keluarga telah membawa pulang perempuan yang akrab disapa Isna itu ke kediamannya di Bogor, Jawa Barat.

Kepala Humas dan Bagian Hukum RSUP dr Sardjito,Trisno Heru Nugroho mengatakan, saat ini dokter muda berusia 29 tahun tersebut sedang menenangkan diri bersama keluarganya. Pihak RSUP Sardjito juga tengah menunggu informasi selanjutnya dari pihak keluarga.

"Sudah pulang ke Bogor kemarin sore. Kita tunggu kabar dari keluarga karena saya telepon bapaknya, sepertinya tidak leluasa karena mungkin ada dia di sampingnya," ujar Heru di RSUP Sardjito, Selasa, 10 Januari 2017.

Heru mengaku belum tahu proses selanjutnya terkait tugas dari Isna. Saat ini, Isna sedang menjalani pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM).

Praktik pendidikannya diserahkan ke RSUP dr Sardjito. Namun, pihak RSUP Sardjito tidak berwenang dalam menentukan sikap terkait kasus Isna.

"Diserahkan ke Fakultas Kedokteran UGM karena ada catatan pergi meninggalkan tugas dalam proses pendidikan. Secara etika, saya yakin ada sanksi dari guru-gurunya. Tapi, nanti itu keputusan Fakultas Kedokteran nanti," ujar dia.

Heru mengatakan pihak RSUP Sardjito hanya menunggu keputusan dari FK UGM. Namun yang jelas, saat ini merupakan masa bagi Isna dan keluarga untuk menenangkan diri sebelum diproses lebih lanjut.

"Kita tidak punya wewenang karena kita ketempatan dari fakultas kedokteran," ujar Heru.

Sebelumnya, dokter Isna tiba-tiba menghilang dari tempat pendidikan sejak 4 Januari 2017. Perempuan yang tengah menempuh pendidikan spesialis itu ditemukan keluarga pada Minggu, 8 Januari 2017, di Manado dalam keadaan bingung.