Liputan6.com, Raja Ampat - Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, akan menata destinasi wisata Danau Ubur-Ubur di Kepulauan Misool, pada tahun ini. Penataan demi meningkatkan kunjungan wisatawan. Keindahan danau unik tersebut dan wisata selam, terutama suasana matahari di pagi hari bakal memanjakan para pengunjung.
"Danau Ubur-ubur Misol adalah salah satu destinasi wisata indah dan unik Kabupaten Raja Ampat, sehingga ditata dengan bagus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," ucap Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo di Sorong, Papua Barat, Rabu, 11 Januari 2017, seperti dilansir Antara.
Dia menjelaskan, keunikan danau ini adalah wisatawan dapat berinteraksi dengan ubur-ubur. Sebab, ubur-ubur atau jellyfish di sana tidak lagi memiliki racun yang membahayakan.
Menurut Yusdi, danau itu juga diawasi dengan ketat oleh pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi adanya wisatawan membuang sampah-sampah mengandung bahan kimia yang dapat mematikan ubur-ubur.
Baca Juga
"Kami juga melarang pengunjung mandi di danau tersebut dengan menggunakan pembersih wajah atau sabun yang mengandung bahan kimia yang dapat mematikan ubur-ubur," ujar dia.
Lebih jauh Yusdi mengatakan, ubur-ubur tersebut dilindungi lantaran unik dan merupakan daya tarik bagi wisatawan asing berkunjung ke Danau Misool itu.
Advertisement
Pulau Misool juga memiliki pemandangan bawah laut yang indah. Termasuk gua bawah laut, sehingga wisatawan asing yang hobi menyelam berkunjung ke daerah itu.
Ia mengungkapkan, tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat membangun Bandar Udara Misool untuk memudahkan wisatawan lokal maupun asing berkunjung. Pemkab Raja Ampat menargetkan akhir tahun 2017 pesawat kecil seperti Susi Air dapat mendarat di Pulau Misool.
Selain itu, Dinas Perhubungan tahun ini memprogramkan angkutan reguler atau angkutan umum dari Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat menuju Pulau Misool.
"Agar wisatawan mancanegara maupun lokal dapat menggunakan transportasi reguler itu tanpa harus sewakan speedboat dengan harga yang tinggi," Yusdi Lamatenggo memungkasi.