Liputan6.com, Manado - Bayi bongsor berbobot 6,3 Kg yang lahir di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado, Jumat 13 Januari 2017 lalu hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Rumah Sakit Umum Pusat Prof DR RD Kandou Manado.
“Saya yang menjaga di sini, sementara istri saya masih di RS Pancaran Kasih Manado. Karena bayi kedua kami ini dilahirkan di sana,” ujar Benhard Tamboto yang ditemui, Sabtu 14 Januari 2017, malam.
Advertisement
Baca Juga
Benhard mengatakan, sebagai keluarga kurang mampu hingga kini mereka masih bingung mau mendapatkan uang dari mana untuk membiayai pengobatan. “Untuk biaya berobat istri saya setelah operasi di RS Pancaran Kasih, maupun perawatan bayi kedua kami di RS Kandou ini,” tuturnya..
Dalam kondisi seperti ini, kata dia, pihanya sangat membutuhkan bantuan. “Kami berharap pemerintah atau ada pihak lain untuk membantu,” ujar dia.
Benhard menuturkan, saat ini sementara mengurus persyaratan keanggotaan BPJS di Kabupaten Minahasa. “Namun karena kendala KTP, belum juga keluar kartu BPJS, istri saya sudah harus masuk rumah sakit. Berharap juga kartu itu bisa segera keluar setekah kami melengkapi berkas KTP,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi bayi perempuan pasangan suami istri Bernard Tamboto dan Yunita Senewe ini masih mengalami sesak napas dan menjalani perawatan intensif di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Rumah Sakit Umum Pusat Prof DR RD Kandou Manado.
”Masih dalam penanganan medis,” ujar Dirut Rumah Sakit Umum Pusat Prof DR RD Kandou Manado, Dr Maxi Rondonuwu.