Liputan6.com, Semarang - Sebagai ibu kota provinsi, Semarang seringkali menjadi tujuan para penyampai aspirasi. Salah satunya menyasar kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Kehadiran para demonstran itu membawa konsekuensi. Selain memicu kemacetan karena sebagian jalan ditutup, demonstran juga tak jarang menyebabkan kerusakan fasilitas publik, termasuk taman kota.
Aksi demonstran yang tak tahu diri itu membuat jengkel dan marah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Aksi demo asosiasi petani tembakau beberapa jam yang berlangsung pada Selasa, 17 Januari 2017, menginjak-injak berbagai macam tanaman yang menghiasi median Jalan Pahlawan.
Bahkan hingga hari ini, Kamis (19/1/2017), petugas harus memperbaiki jalan dan taman kota yang dirusak pendemo tidak bertanggung jawab sehingga menambah biaya.
"Akibat ulah mereka yang tidak tertib dan tidak bertanggung jawab mengakibatkan kerusakan salah satu aset Pemkot Semarang," ujar Hendi, sapaan akrabnya, saat memantau kerusakan taman dengan didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca Juga
Ratusan batang bunga rusak terinjak-injak karena banyak masa yang saat menggelar demo tidak saja mendesak masa dari kelompok lain, tapi juga masuk ke median jalan bahkan duduk-duduk di tembok yang bergambar wayang di tengah taman.
Kerusakan parah, dari pantauan, berlokasi di dekat pintu keluar kantor Gubenur yang merupakan titik kumpul masa dari kelompok petani tembakau. Atas kerusakan itu, wali kota meminta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Semarang (Disperkim) segera mempercantik kembali taman tersebut.
"Kepada kawan-kawan Disperkim, saya minta segera dipercantik paling lambat hari ini sudah selesai," pinta Walikota.
Tambahnya, pihaknya juga meminta kepada Satpol PP ke depannya untuk bisa mengatur tidak hanya pendemo unjuk rasa, tetapi juga mengamankan aset-aset Pemkot Semarang yang berada di sekitar pendemo.
"Saya juga akan meminta kepada pihak Satpol PP untuk berkomunikasi dengan korlap untuk bisa mengarahkan massanya saat melakukan aspirasi secara tertib. Sehingga kejadian ini tidak terulang lagi," ujar dia.
Advertisement