Sukses

Lelah Jalan Rusak, Warga Ancam Golput

Jalan rusak bak kubangan bertebaran di sepanjang jalan wilayah Brebes.

Liputan6.com, Brebes - Persoalan jalan rusak kembali menjadi pemicu amarah bagi warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Seperti yang terjadi di Desa Baros, Kecamatan Ketanggungan misalnya, warga setempat menggelar aksi protes atas kerusakan jalan penghubung desa Karang Bandung sepanjang 2 kilometer yang rusak parah.

Bahkan, mereka juga mengancam jika tidak ada perbaikan jalan sesegera mungkin. Warga setempat akan golput dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Brebes pada 15 Februari 2017 mendatang.

"Kami merindukan jalan desa yang bagus, tidak rusak parah seperti sekarang ini. Banyak kendala yang harus dialami akibat kerusakan jalan itu," ucap warga Desa Baros Kecamatan Ketanggungan, Kiyuh (39).

Menurut dia, protes keras yang dilakukan warga desanya lantaran sudah tidak menolerir kerusakan jalan yang terjadi di desanya yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, jalan rusak di Dukuh Gunung Karang yang berlubang dengan lebar mulai diameter 20 sentimeter hingga 2 meter hampir merata di jalan penghubung antardesa.

"Sudah lima tahun jalan desa kami tidak disentuh perbaikan sama sekali dari pemerintah. Pihak desa sudah mencoba berkali-kali melakukan pengajuan perbaikan dan selalu saja mentok tak ada perhatian," dia menambahkan.

Warga desa setempat, lanjut dia, dengan tegas menyatakan aksi protes itu dilatarbelakangi kondisi jalan rusak yang sangat parah.

"Kalau tidak ada respon dan kejelasan kapan ada perbaikan, warga sini lebiih baik pilih golput di pilkada nanti," katanya.

Selama kerusakan jalan di desa setempat, jika turun hujan sering kali menyebabkan kendaraan roda empat mobil mogok di tengah jalan akibat lumpur di kubangan jalan rusak.

Jalan yang rusak parah itu merupakan akses jalan utama warga setempat yang akan keluar dari desa setempat.

2 dari 2 halaman

Jawaban Camat

Sementara itu, Camat Ketanggungan Laode Aris membenarkan aksi protes warga Dukuh Gunung Karang akibat jalan rusak pada Kamis, 19 Januari 2017 lalu. Dan juga warga setempat mengancam akan golput pada Pilkada 15 Februari 2017 mendatang.

"Ya memang benar Kamis pekan lalu warga disana (Dukuh Gunung Karang) melakukan aksi protes karena jalan desa yang rusak parah. Sabtu (21/1) kemarin saya sudah ke lokasi dan beraudiensi dengan warga, Kepala Desa, Danramil dan Muspika terkait hal itu," ucap Aris Laode Pindar.

Ia menambahkan, hasil audiensi dalam pertemuan tersebut pihak pemerintah desa setempat telah mengajukan bantuan perbaikan jalan ke Provinsi.

"Proposal perbaikan jalan rusak di Dukuh Gunung Karang sudah sampai ke Provinsi Jateng. Alhamdullilah mendapat respon baik dan akan diusulkan dalam waktu dekat ini untuk perbaikan," dia menambahkan.

Saat ditanya kenapa tidak mengajukan bantuan dari Pemda Brebes, Laode mengatakan sudah terlambat. Karena anggaran murni 2017 sudah lewat dan harus menunggu Agustus mendatang di perubahan anggaran.

"Kalau mengajukan ke Pemda Brebes kan sudah terlambat, makanya kami ajukan proposal perbaikan ke provinsi," jelasnya.

Ia menjelaskan, jika perbaikan melalui APBDes, melalui Dana Desa dan sebagainya tidak akan cukup untuk perbaikan jalan desa tersebut.

Di sisi lain, penggunaan Dana Desa juga dilakukan pembangunan dengan skala prioritas yang dibutuhkan di desa tersebut.

"Kalau pakai APBDes perbaikan jalan Desa yang rusak ini tidak cukup untuk pembangunan lainya di desa. Karena penggunaanya menurut skala prioritas pembangunan" ujar dia.

Untuk itu, ia meminta warga desa setempat agar bersabar dan menunggu realisasi perbaikan jalan yang rusak parah di Dukuh Gunung Karang Kecamatan Ketanggungan.

"Pemerintah berupaya turun tangan merespon tuntutan masyarakat. Tapi memang harus bersabar dulu, karena pengajuan perbaikan ini butuh proses. Jadi masyarakat tenang, sudah ada solusi dan jalan itu segera dilakukan perbaikan," dia menandaskan.