Liputan6.com, Kupang - Baru saja dibuka, Subasuka Water Park yang berada di Jalan Timor Raya, Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris menelan korban. Bangunan berbentuk payung berbahan bambu yang disebut lopo itu tiba-tiba roboh dan menimpa beberapa pengunjung sekitar pukul 04.00 Wita.
Sandra Lobo, salah satu korban, menuturkan saat sedang duduk santai, tiba-tiba atap lopo tersebut roboh dan menimpa dirinya. Akibat kejadian tersebut, ia mengalami sakit di bagian kaki belakang dan perut.
"Bangunan itu iba-tiba saja rubuh," ujar Sandra kepada Liputan6.com, Kamis, 26 Januari 2017.
Ibu muda yang sedang hamil 5 bulan itu menduga konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai tempat berteduh pengunjung tersebut tidak kuat karena terbuat dari bambu. Dia menambahkan jika kandungannya bermasalah, ia akan meminta pertanggungjawaban pihak manajemen Subasuka Water Park.
Baca Juga
"Water Park ini kan terletak di pinggir pantai dan selalu diterpa angin, sehingga tidak kuat kalau kontruksinya hanya dari bambu dan sangat mengancam keselamatan para pengunjung," kata Sandra. Â
Korban lainnya, Isak Kaesmetan, mengatakan ketika lopo tersebut roboh, ia terpaksa melempar anaknya ke dalam air. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan anaknya.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya pasrah karena terlalu dekat. Saya hanya selamatkan anak saya dengan membuangnya ke dalam air. Biar saya saja yang jadi korban," tutur Isak.
Pemilik Subasuka Water Park Bryan mengakui kejadian tersebut merupakan kesalahan manajemen. Ia bersedia bertanggung jawab atas semua kerugian yang diderita korban.
"Ini salah kami dan saya akan bertanggung jawab atas kejadian ini," kata Brian.