Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras dengan durasi panjang di wilayah Sulawesi bagian utara menyebabkan banjir di beberapa tempat, seperti Kota Manado, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kota Bitung.
Di Kota Manado, banjir melanda 20 kelurahan di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Bunaken Darat, Tumimping, Singkil, Paldua, Tikala, Paal Dua, dan Wenang pada Kamis, 26 Januari 2017, sejak pukul 06.00 Wita hingga malam.
Banjir disebabkan luapan dari Sungai Tondano dan drainase perkotaan yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga menimbulkan banjir. Di beberapa tempat juga terjadi longsor.
Lebih dari 1.000 unit terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter. Lebih dari 5.000 jiwa terdampak langsung oleh banjir.
"Tidak ada laporan korban meninggal akibat banjir dan longsor. Masyarakat mengungsi di tempat ibadah, sanak saudara, dan tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1/2017).
BPBD Kota Manado bersama unsur lainnya dari TNI, Polri, Tagana, Basarnas, PMI, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, relawan dan masyarakat membantu penanganan banjir. Bantuan makanan siap saji telah didistribusikan kepada masyarakat.
"Pendataan masih terus dilakukan," ujar Sutopo.
Banjir dan longsor itu bukan merupakan yang pertama menimpa Kota Manado, khususnya kala terjadi hujan deras. Banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Banjir melanda 11 desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tolinggula, Sumalata, dan Biau.
Sekitar 777 unit rumah, 886 hektare sawah, 17 sekolah dan bangunan lain terendam banjir. Korban tersebar di sembilan desa di Kecamatan Tolinggula meliputi Desa Ilomangga, Molangga, Tolite Jaya, Limboto, Tolinggula, Tolinggula Tengah, Tolinggula Ulu, Ilotunggala, dan Tolinggula Pantai dengan ketinggian 30–100 cm.
"Lebih dari 100 jiwa mengungsi di masjid, sekolah dan kantor desa," kata Sutopo.
BPBD Gorontalo Utara bersama TNI, Polri dan SKPD terkait telah mengevakuasi, mendata, dan memberikan bantuan makanan siap saji kepada masyarakat terdampak. Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji, tikar, selimut, air minum, dan tenda pengungsian.
Banjir juga melanda delapan kecamatan di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, akibat meluapnya Sungai Girian dan drainase yang buruk pada hari yang sama. Banjir menggenangi Kecamatan Ranowulu, Matuari, Girian, Madidir, Maesa, Aer Tembaga, Lembeh Utara, dan Lembeh Selatan.
"Lebih dari 266 rumah terendam banjir. Sebanyak 988 jiwa mengungsi ke masjid dan rumah kerabatnya. Penanganan darurat masih dilakukan BPBD bersama unsur lainnya," ujar Sutopo.