Sukses

Jasa Kapiten Cina di Balik Bebasnya Yogyakarta dari Inggris

Ketegangan antara Yogyakarta dan Inggris mereda berkat jasa kapiten Cina yang menjadi bupati Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tan Jin Sing alias KRT Secodiningrat ternyata berperan penting dalam mempertahankan Yogyakarta dari serangan Inggris pada masa penjajahan. Kapiten Cina yang kala itu menjabat sebagai Bupati Yogyakarta berhasil meyakinkan Thomas Stanford Raffles supaya tidak membumihanguskan Keraton Yogyakarta.

Kala itu, Raffles menjabat sebagai Letnan Gubenur Jawa (1811-1816) yang ditunjuk oleh Jenderal Inggris di India bernama Lord Minto. "Belanda kalah perang dan Sultan HB II tidak mau tunduk dengan Inggris, ketika itu kondisi mendesak," ujar Tjundaka Prabawa, Ketua RW 05 kepada Liputan6.com, Jumat, 20 Januari 2017.

Ia menuturkan, karena Sultan HB II tidak mau turun tahta, Yogyakarta diancam akan dibumihanguskan.  Tan Jin Sing, tutur dia, kemudian diminta menjadi mediator untuk persoalan ini dengan berbicara dan melobi Raffles. Tujuannya, agar tidak ada konflik dan perang di Bumi Mataram.

Secara personal, Tan Jin Sing dekat dengan Raffles. Dia berusaha mengambil hati Raffles supaya menuruti keinginan Keraton dengan berbagai cara. Lobi kemudian dilakukan dengan memanfaatkan kesukaan Raffles.

Tan Jing Sing mengetahui jika Raffles suka dengan tanaman. Ia pun membawakan Gubenur Jawa itu bonsai anggrek dari Bogor.

Upaya Tan Jin Sing tidak sia-sia. Kedua belah pihak menemukan kesepakatan. Sultan HB II setuju turun tahta dan digantikan oleh putranya Sultan HB III, sehingga generasi Keraton Yogyakarta tetap berlanjut.

Tjun menuturkan sebagai sahabat Raffles, Tan Jin Sing juga berperan dalam merestorasi Borobudur. Ia membuat peta lokasi candi dan menulis laporan sekitar, bahkan mengusulkan menebang pohon dan membakar semak mempermudah restorasi.

"Hal-hal semacam ini yang jarang diungkap ke masyarakat," ucap Tjun.