Liputan6.com, Jayapura - Harga bensin di Kabupaten Yahukimo beberapa hari ini mengalami peningkatan hingga Rp 150 ribu per liternya. Anggota DPRD Kabupaten Yahukimo Esau Miran menyebutkan kenaikan harga dipicu masalah kapal laut yang membawa BBM tersebut.
"Sungai di Yahukimo airnya sedang surut, sehingga tak dapat dilalui oleh kapal pengangkut BBM. Akibatnya stok BBM kosong," kata Esau, Kamis, 26 Januari 2017.
Harga tertinggi BBM tersebut, menurut Esau, terjadi di tingkat pengecer. Namun pada tingkat Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) harganya masih sama, yakni BBM jenis premium Rp 6.450 per liternya dan solar Rp 5.150 per liternya. Â
Advertisement
General Manager Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Eldi Henri mengakui faktor alam dan cuaca masih menjadi kendala dalam penyaluran BBM satu harga di Papua. Kasus di Yahukimo salah satunya.
"Kita tak bisa melawan faktor alam. Beberapa kilo dari kapal pengangkut BBM ke pelabuhan, terpaksa diangkut dengan longboat lebih kecil," kata Eldi.
BBM satu harga di Papua perlu pengawalan semua pihak, tak hanya Pertamina. Pihaknya juga meminta pemerintah daerah mengawal distribusi BBM di daerahnya masing-masing. Satgas BBM yang telah dibentuk Polda Papua, dinilai dia, langkah yang cukup membantu proses distribusi ini.
Baca Juga
"Jangan hanya dilihat satu sisi dong, lihat juga usaha Pertamina untuk menyalurkan BBM ke masyarakat dan tekad kami menjalankan BBM satu harga," jelas dia.
Ia mengungkapkan terkait distribusi, setiap harinya ada pesawat khusus pengangkut BBM yang bisa mengangkut 4000 liter. Tetapi pada kenyataannya, pilot hanya mampu terbang dengan membawa 2000 liter ke suatu kabupaten di Pegunungan Tengah.
"Ini juga pilotnya sudah canggih. Tetapi karena faktor cuaca atau infrastruktur bandaranya tak memadai, maka hanya dapat mengangkut maksimal 2000 liter," ucap Eldi.
Pada tahun ini, Pertamina terus menambah jumlah APMS pada setiap kabupaten di Papua. Sebab, satu APMS saja tak mencukupi dalam penyaluran BBM satu harga.
"Beberapa hari lalu, Kabupaten Sorong Selatan sudah tambah satu lagi APMS-nya dan menyusul kabupaten lain, untuk mempermudah penyaluran BBM di Tanah Papua," kata Eldi.