Liputan6.com, Jambi - Tak hanya Jokowi yang bisa membikin demam jaket bomber, Gubernur Jambi Zumi Zola juga kini bisa bikin demam ikat kepala. Oleh warga setempat, ikat kepala itu biasa disebut tanjak.
Tanjak mulai menjadi tren di Jambi sejak Gubernur Zumi Zola kerap menggunakan ikat kepala dalam setiap acara, mulai dari HUT Provinsi Jambi awal Januari 2017 lalu hingga menyambut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Jumat 25 Januari 2017.
Menurut Zola, Tanjak merupakan tradisi peradaban khas Melayu Jambi yang harus dilestarikan. Ia ingin tanjak menjadi ikon khas Jambi.
Advertisement
"Saya setiap kali acara selalu mengajak setiap instansi swasta maupun pemerintah bisa mengenakan Tanjak untuk pria dan Tengkuluk untuk wanita," ujar Gubernur Zumi Zola, Rabu, 18 Januari 2017.
Tak hanya di instansi swasta dan pemerintah, Zola juga beberapa kali mengunjungi sekolah-sekolah di Jambi. Dalam kunjungan itu, Zumi Zola mengajak para siswa mengenal budaya Melayu Jambi, salah satunya dengan mengenakan ikat kepala Tanjak Jambi.
Baca Juga
Demam tanjak Jambi semakin terasa setelah banyak warga Jambi yang mengunggah foto maupun gambar terkait Tanjak Jambi. Di akun Instagram @zumizolaforjambi juga banyak terpajang foto sang gubernur mengenakan tanjak.
Dalam akun tersebut, Zumi Zola bersama sang adik Zumi Laza terlihat gagah mengenakan ikat kepala Tanjak Jambi. Salah satu tokoh pemuda Jambi, Aswan Usman melalui akun Facebooknya juga mengunggah beberapa tulisan terkait Tanjak Jambi.
Sejumlah anak muda di Kota Jambi juga kerap terlihat mengenakan Tanjak. "Unik dan bangga bisa melestarikan budaya daerah dengan mengenakan Tanjak," ujar Ibrahim (19), salah seorang warga Kelurahan Bagan Pete, Kota Jambi.
Menurut Ibrahim, Tanjak didapatnya dengan membeli di salah satu tokoh penjualan kaos dan pernak-pernik khas Jambi. Harganya juga cukup terjangkau mulai dari Rp 25 ribu sampai ratusan ribu.
Saking hebohnya, Ibrahim mengaku banyak ditanya sejumlah temannya yang berasal dari luar daerah. "Ada yang mesan minta dikirimi," ucap Ibrahim.
Warisan Nenek Moyang
Dari sejumlah catatan sejarah Jambi, tanjak termasuk dalam salah satu hiasan ikat kepala pria. Sementara, tengkuluk adalah penutup kepala khusus untuk perempuan.
Tanjak terbuat dari kain dengan nama dan ukuran cukup bermacam-macam. Yang tengah digandrungi kalangan pemuda di Jambi adalah tanjak yang terbuat dari kain batik dengan ciri dan warna bermacam-macam.
Penyebutan ikat kepala pria tersebut juga berbeda-beda di tiap daerah di Jambi. Di Jambi bagian timur, khususnya Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), hiasan ikat kepala pria disebut Tanjak.
Sementara di daerah Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), ikat kepala itu disebut Lacak. Di daerah lain seperti Kabupaten Bungo disebut Destar atau Deta.
Penggunaan Tanjak bahkan disebut jauh sebelum agama Islam menyebar di kawasan Sumatera dan sekitarnya. Tak hanya di Jambi, penggunaan ikat kepala khas Melayu juga banyak digunakan di daerah lain seperti Riau, Palembang dan bahkan di Malaysia dan Singapura.
Advertisement