Sukses

Tanah Bergerak dan Ambles, 72 Rumah di Tegal Rusak

Tanah bergerak mulai terasa dan terjadi sejak Sabtu (28/1) malam saat kondisi cuaca hujan lebat disertai angin.

Liputan6.com, Tegal - Tanah bergerak dan ambles terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dan sekitarnya , Minggu (29/1/2017). Pemicunya adalah hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah itu dalam dua hari terakhir.

Akibatnya puluhan rumah warga dan jalan di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal rusak parah dan belasan rumah roboh.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, hingga Minggu (29/1) petang ini sebanyak 72 rumah warga rusak sedang hingga berat dan 11 rumah di antaranya roboh.

"Dari kemarin Sabtu hujan terus menerus turun, kemungkinan itu yang sebabkan tanah ambles dan tanah bergerak," ucap Wawan (38) seorang warga setempat.

Ia menambahkan, tanah bergerak yang melanda puluhan rumah warga di desanya ini menyebabkan kerugian yang tak sedikit. Tempat tinggal rusak dan akses jalan yang sulit akibat amblas.

"Kami warga disini tetap waspada karena kemungkinan ada pergerakan tanah susulan," dia menambahkan.

Hingga kini, warga dibantu Tim Gabungan dari BPBD, TNI, warga dan Polri melakukan evakuasi sejumlah barang-barang di rumah-rumah warga yang kondisinya rusak parah dan roboh.

"Karena seharian ini masih hujan, proses evakuasi bersih-bersih puing-puing rumah warga terkendala," katanya.

Warga lainya, Hendra (40), mengisahkan pergerakan tanah mulai terasa dan terjadi sejak Sabtu (28/1) malam saat kondisi cuaca hujan lebat disertai angin.

"Minggu pagi ini tiba-tiba tanah bergerak lagi dan menyebabkan rumah warga ambrol karena tanah ambles," ucap Hendra.

2 dari 2 halaman

Tanah Bergerak Mengintai

Sementara itu, Kepala Desa Dermasuci Kecamatan Pangkah Mulyanto mengatakan, jika bencana tanah bergerak dan amblas yang terjadi di desanya ini untuk yang kesekian kalinya.

"Desa kami ini termasuk daerah rawan tanah bergerak dan amblas, karena lokasi pemukiman di daerah perbukitan dengan tanah yang sebenarnya miring," ucap Mulyanto.

Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi agar warga di desanya siaga untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada saat kondisi cuaca yang buruk hujan disepanjang hari.

"Warga di sini sebenarnya sudah paham dan siaga jika hujan terjadi terus menerus seharian bencana tanah bergerak dan amblas mengintai mereka. Jadi kewaspadaan sejak dini sudah dilakukan," katanya. 

Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada warga di desanya agar bersiaga 24 jam penuh untuk mengantisipasi terjadinya tanah bergerak dan amblas susulan.

"Tak hanya rumah warga yang rusak akibat tanah bergerak dan amblas ini, tapi juga ada titik jalan desa yang amblas meskipun masih dapat dilalui," jelasnya.

Beruntung bencana yang menimpa puluhan rumah warga di Desa Dermasuci tidak menyebabkan korban jiwa.

"Kerugian harta benda jelas ada, tapi masih dilakukan pendataan. Alhamdullilah hingga kini tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana ini," dia memungkasi.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lapangan, kerusakan rumah akibat tanah bergerak dan ambles hampir semuanya rusak bagian lantai dan dinding tembok rumah.

Parahnya, amblesnya tanah yang terjadi hingga menyebabkan lantai rumah milik warga ambles dengan kedalaman antara 1 meter hingga 2 meter.

Sehingga sangat membahayakan jika dipaksakan untuk ditinggali dengan kondisi seperti itu. Tak hanya itu, tembok dinding rumah yang retak-retak dan hampir roboh juga dapat ditemui di beberapa rumah warga setempat.

Kondisinya pun cukup mengerikan karena bangunan rumah mulai miring dan tidak lagi simetris sesuai dengn pondasi rumahnya.

Hingga Minggu (29/1) petang ini, warga dibantu Tim Gabungan dari berbagai elemen di Tegal yang terdiri dari Ubaloka, PMI, relawan, dan pemerintah desa daerah tanah bergerak mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah untuk dievakuasi.