Sukses

Dua Jenazah Korban Kapal TKI Ilegal Karam Tiba di NTT

Tim DVI sudah mengindentifikasi 18 jenazah diduga menjadi korban kapal pengangkut TKI ilegal yang karam di Tanjung Mersing Johor, Malaysia.

Liputan6.com, Kupang - Sebanyak dua jenazah TKI ilegal asal Nusa Tenggara Timur tiba di kampung halamannya. Keduanya, yakni Maria Yuliana Reku asal Kabupaten Ende dan Lambertus Luan asal Kabupaten Belu. Mereka diduga menjadi korban kapal TKI yang karam di perairan Johor, Malaysia.

Kepala BP3TKI NTT, Tato Tirang mengatakan, jenazah Maria tiba di Kupang pada Sabtu 28 Januari 2017 lalu. Jenazah kemudian dikirim dengan pesawat Nam Air melalui bandara Frans Seda Maumere yang selanjutnya ke Ende menggunakan travel.

"Sementara jenazah Lambertus Luan tiba pada Minggu 29 Januari 2017 dan sore dikirim ke keluarganya di Kebupaten Malaka," ujar Tato kepada Liputan6.com, Senin (30/1/2017).

Terkait jenazah Zakarias Suri, pihaknya belum menerima informasi kapan dipulangkan. Saat ini, jenazah Zakarias Suri asal Desa Lipamali, Kecamatan Koba Lima, Kabupaten Malaka itu sudah teridentifikasi dan sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Batam, Kepulauan Riau. 

Dia menambahkan, ketiga korban kapal karam tersebut tidak memiliki data di BP3TKI. Pihaknya mengetahui mereka menjadi TKI dari laporan keluarga.

"Ketiganya tidak memiliki data sama sekali, berarti keberangkatannya tidak resmi. Tetapi ini merupakan tugas kami untuk memfasilitasi memulangkan jenazah hingga ke keluarga mereka masing-masing," ucap Tato.

Hingga hari ini, Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau telah mengevakuasi 19 jenazah dari perairan Bintan dan Batam. Jenazah-jenazah itu diduga menjadi korban kapal pengangkut TKI ilegal yang karam di Tanjung Mersing (Tanjung Rhu) Johor, Malaysia.

Kapolda Kepri Irjen Sam Budigusdian mengatakan, dari 19 jenazah yang telah dievakuasi, 16 jenazah di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan tiga perempuan.