Liputan6.com, Boyolali - Kehidupan sudah berdenyut sejak pengeras suara masjid mengumandangkan azan pada pagi hari. Sedikit demi sedikit jemaah masjid Al Iman di Kampung Tanjungsari, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah mulai memenuhi masjid.
Kondisi jemaah di dekat Bandara Adi Sumarmo, Solo itu jelas berbeda dengan jemaah masjid umumnya di saat waktu subuh. Setidaknya ada enam saf panjang memenuhi jemaah laki laki dan tujuh saf memenuhi jemaah perempuan di Masjid Al Iman ini. Jumlah jemaah subuh diperkirakan mencapai lebih dari 300 orang.
Ketua Al Iman Community Center (ACC) Masjid Al Iman Tanjungsari, Iqbal Yasir, mengatakan gerakan subuh berjamaah layaknya jemaah salat Jumat memang sudah digalakkan sejak dua bulan terakhir.
Advertisement
Remaja masjid juga menggelar beberapa agenda demi memeriahkan agenda salat subuh berjamaah, seperti pengajian, pengobatan gratis, dan sarapan bersama.
Baca Juga
"Kondisi ini ya sudah dua bulan. Jadi setelah salat berjemaah, ada pengajian dengan mengundang ustaz dari luar," ujar Iqbal, Minggu, 30 Januari 2017.
Sebelum pengajian, tim dari ACC memberikan doorprize kepada beberapa orang yang dinilai telah memberikan sumbangsih kepada kepentingan umum. Pemberian doorprize ini diberikan kepada penerima yang berbeda agar salat subuh semakin menarik.
"Hari ini doorprize untuk Pak Bon, sekolah Islam ada TK, MI, dan SMP. Sebelumnya, marbot masjid dan musala sekitar. Lalu sebelumnya, anak-anak SD MI, SMP dan SMA yang ikut jemaah dikasih hadiah," kata dia. Â
Menu Sarapan hingga Layanan Kesehatan
Iqbal mengatakan setelah salat subuh berjemaah disusul dengan pengajian, jemaah bisa menyantap menu sarapan bersama-sama. Menu yang disajikan selalu bervariasi sehingga jemaah tidak bosan saat menyantap menu yang disajikan oleh ibu-ibu penggiat masjid.
"Menu selalu berbeda. Hari ini ada bakso, sebelumnya ada soto, ya selalu berbeda pokoknya," kata Iqbal.
Setelah sarapan jemaah masih bisa mengakses pengobatan gratis. Ada dokter yang selalu siap melayani jemaah. Dokter Tanto Wirasno selalu setia memberikan amal ibadahnya kepada jemaah dengan melayani akses kesehatan tanpa dimintai biaya. Selama ini, ia telah melayani jemaah empat kali ini.
"Setiap kita buka layanan kesehatan ini, ada sekitar 50-70 jemaah yang terfasilitasi kesehatannya. Gratis semua, obatnya gratis jadi semua kalangan yang akses kesehatan ini digratiskan," ujar Iqbal.
Sembari memeriksakan kesehatan, warga dan jemaah juga dapat memberikan sedekah rongsokan kepada masjid. Hasilnya nanti dapat digunakan untuk kepentingan masjid. Sedekah rongsok itu dilakukan selama enam minggu sekali sehingga jemaah dapat mempersiapkan barang rongsoknya.
"Sambil membersihkan dapat hasil dari sampah. Material plastik, kertas dan logam atau besi. Kebanyakan kertas dan plastik," ujar Iqbal.
Dengan berbagai kegiatan yang ada, ia berharap kesukaan dan kecintaan kepada masjid dapat terus terjaga, terutama pada generasi muda selanjutnya. Untuk memakmurkan masjid, dia mengatakan perlu langkah nyata sehingga dapat menikmati salat subuh berjemaah di masjid Al Iman Tanjungsari.
"Efeknya mempererat jamaah dan merangsang adik adik muda dan anak anak untuk selalu senang datang ke Masjid Al Iman," ujar dia.
Iqbal menjelaskan tidak hanya kegiatan di masjid, komunitasnya kini sedang merintis amal usaha. Satu amal usaha yang sudah dijalankan adalah Al Iman Fashion Center tempat penjualan berbagai busana muslim, dll. Hasilnya dapat digunakan untuk kegiatan kegiatan masjid.
Advertisement