Liputan6.com, Palembang - Saat hendak mengantar sang istri, Marlia Agustina (34) bekerja, mobil aktivis organisasi masyarakat (ormas) Jaringan 98, Sukma Hidayat (38), didekati dua orang tak dikenal. Mereka tiba-tiba menyiram air keras pasutri itu melalui jendela mobil.
Penyerangan ini terjadi pada Selasa pagi, 31 Januari 2017, di kawasan Jalan Pengadilan Tinggi, Kecamatan Sukarame, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Awalnya, mereka tidak mengetahui air tersebut adalah air keras. Tiba-tiba, Sukma dan istri merasakan tubuhnya seperti terbakar kepanasan.
Advertisement
Warga Jalan Kebun Bunga Kompleks PDK, RT 33 RW 12, Kecamatan Sukarami Palembang itu lantas menghentikan laju mobilnya dan menuju drainase di pinggir jalan. Mereka berdua lalu menceburkan diri ke dalam waduk drainase untuk menghilangkan rasa panas di tubuh.
Karena rasa panasnya semakin menjadi, akhirnya adik korban, Meilana Purnama Sari (26) yang juga bersama korban, menelepon pihak keluarga untuk menjemputnya dan langsung dibawa ke RS AK Gani Palembang.
Menurut Asrul Gunawan, anggota ormas Jaringan Aktivis 98, para pelaku diduga menyerang kedua pasutri itu karena aksi demo yang digelar Sukma dan anggota ormasnya.
Baca Juga
Beberapa waktu lalu, korban bersama para aktivis ormas Jaringan 98 menggelar aksi demo di gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Jakarta. Demo yang dilakukan untuk menuntut KPK agar mengusut kasus dugaan korupsi dana Bansos di Provinsi Sumsel yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Kita tidak tahu siapa pelaku dan oknum di balik penyerangan ini, tapi kami menduga ini dilakukan oleh orang yang tidak senang dengan aksi demo kami kemarin," ucap Asrul kepada Liputan6.com, saat dijumpai di ruangan opname korban di RS AK Gani Palembang, Rabu, 1 Februari 2017.
Untuk mengusut kasus penyerangan ini, Asrul mengaku sudah membuat laporan ke Polresta Palembang. Sementara itu, Marlia Agustina, istri Sukma, mengatakan kejadian tersebut sangatlah cepat karena dua pelaku datang tiba-tiba.
"Saya dan suami yang duduk di kursi depan langsung terkena cairan itu. Untungnya adik saya yang duduk di kursi belakang tidak jadi korban juga," ucap perempuan yang bekerja sebagai perawat RS AK Gani Palembang tersebut.