Liputan6.com, Surabaya - Afis Sabi Masrury, mahasiswa Fakultas Teknik Informatika Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Jawa Timur, berhasil mengembangkan aplikasi berbasis Android, yakni Fish Finder. Aplikasi melalui smartphone atau ponsel pintar ini berfungsi mempermudah nelayan mendeteksi dan memanggil ikan di kedalaman laut 100 meter.
"Merakit alat ini butuhkan dana kurang lebih Rp 5 juta, untuk kamera GoPro dan sensor Ardiuno. Sedangkan di Android-nya terdapat tiga informasi. Pertama grafik permukaan dasar air, kontrol kamera, kontrol frekuensi pemanggil ikan yang menggunakan sensor sonar dan buzer 5 volt dan bisa memanggil ikan maksimal hingga 30 meter," ucap Afis kepada Liputan6.com, Rabu, 1 Februari 2017.
Afis menjelaskan alasan dirinya menggunakan smartphone. Sebab, saat ini, semua kalangan masyarakat termasuk para nelayan sudah memiliki smartphone.
Baca Juga
"Sebenarnya teknologi Fish Finder itu sudah, ada cuma harganya cukup mahal kisaran puluhan juta rupiah. Alasan dibuatnya aplikasi ini karena nelayan yang menggunakan HP Android (smartphone), sehingga para nelayan kecil dapat menjangkaunya," ujar Afis.
Afis mengatakan pula, ponsel pintar digunakan sebagai pengganti posisi GPS Garmin dalam membaca hasil pembacaan sensor Fish Finder. Dan dengan teknologi Bluetooth yang cukup canggih dapat menghemat biaya pengeluaran nelayan karena tidak perlu membeli pulsa paketan untuk menghubungkannya dengan alat pembaca lokasi ikan.
"Alat ini cukup dipasang di dasar atau samping perahu, maka alat ini bisa mendeteksi keberadaan ikan di lokasi nelayan sedang berhenti, serta sonar sensor berguna untuk memanggil ikan, sehingga teknologi ini dapat membantu meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan,"Â mahasiswa berprestasi itu memungkasi.
Advertisement