Liputan6.com, Yogyakarta - Para nelayan di pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta hari-hari ini terkendala cuaca buruk berupa angin kencang. Akibatnya, sudah dua minggu para nelayan Gunungkidul tidak melaut.
Seiring kencangnya angin di pantai selatan Yogyakarta, banyak nelayan yang melabuhkan kapalnya di Pelabuhan Sadeng.
"Cuaca tidak bersahabat, kami tidak berani melaut," kata seorang nelayan Pantai Sadeng Girisubo Gunungkidul, Ari, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Dengan kondisi alam tak bersahabat, beberapa nelayan masih ada yang nekat melaut. Namun, kenekatan itu merugikan nelayan itu sendiri. Kerugian akibat nekatnya melaut karena cuaca buruk mencapai ratusan juta rupiah.
Ari menjelaskan detil kerugian yang dialami nelayan yang nekat melaut adalah penggunaan kapal lebih dari 10 GT, sehingga harus mengeluarkan biaya besar. Pemilik kapal minimal harus merogoh kocek sampai puluhan juta rupiah untuk sekali melaut dengan kapal 30 GT.
"Kemarin dua kapal itu melaut. Dua hari hasilnya minim, dihitung ruginya ada sekitar Rp 150 juta," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Sadeng Sarpan mengatakan, para nelayan mencari ikan di daerah 10 mil. Di perairan itu, nelayan bisa menangkap ikan cakalang hingga tuna.
Biasanya sekali melaut para nelayan bisa menangkap empat ton ikan. Namun sementara ini, kegiatan nelayan di kelompoknya lebih banyak dilakukan di pinggir laut akibat cuaca buruk.
"Untuk sementara sebagian besar nelayan memperbaiki kapal dan alat tangkap, "kata dia.
Cuaca Buruk di Makassar, Nelayan Diminta Waspada
Sementara itu di Makassar, Sulawesi Selatan, juga diperkirakan terjadi cuaca buruk. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis kondisi cuaca yang tak bersahabat di beberapa daerah di Sulsel, Selasa (7/2/2017).
Hampir seluruh daerah di Sulsel terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Tak hanya itu gelombang laut dengan intensitas tinggi hingga mencapai empat meter juga berpotensi terjadi.
Prakirawan Balai BMKG Wilayah IV Makassar, Siswanto, mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan adanya rilis informasi prakiraan cuaca yang telah disebarkan pihaknya untuk hari ini. Khususnya bagi masyarakat yang bergantung hidupnya dari bernelayan atau melaut agar diharapkan untuk bersabar dengan kondisi cuaca buruk ini.
"Khusus nelayan ini karena sering mengabaikan informasi yang kami berikan, sehingga sekali lagi kita mengimbau agar bersabar dulu untuk tak melaut sebelum cuaca membaik," ujar Siswanto.
Menurut dia, terdapat beberapa daerah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Sulsel. Di antaranya wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Barru.
Sedangkan cuaca buruk dengan intensitas gelombang laut yang tinggi, ucap Siswanto, diperkirakan terjadi di Teluk Bone bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Barat Sulsel, Perairan Kep. Sabalana, Perairan Kep. Selayar dan Laut Flores.
"Di Teluk Bone bagian Selatan berpotensi terjadi gelombang laut setinggi 1,25 - 2,5 meter. Sedangkan gelombang laut dengan tinggi 2,5 - 4 meter itu kemungkinan terjadi di Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Barat Sulsel, perairan Kepulauan Sabalana, perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores," ucap Siswanto.
Advertisement