Liputan6.com, Jembrana - Angin kencang dan puting beliung melanda beberapa daerah di Tanah Air. Di Kabupaten Jembrana, Bali, misalnya. Belasan rumah warga Desa Yehsumbul, rusak diterjang angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut pada Selasa malam, 7 Februari 2017.
Akibat terjangan puting beliung, sebanyak 15 rumah di Dusun Yeh Satang dan Samblong, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo mengalami kerusakan pada bagian atapnya.
"Malam itu juga kami langsung datang ke dua dusun tersebut, untuk memberikan bantuan darurat yang warga butuhkan," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Eko Susilo, Rabu (8/2/2017), seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, kepada warga yang rumahnya rusak akibat terjangan angin tersebut, BPBD memberikan bantuan terpal, makanan siap saji serta tikar. Termasuk, menyiapkan jalur dan tempat evakuasi untuk berjaga-jaga kalau datang angin yang lebih keras.
Baca Juga
"Sampai (Rabu) siang ini tidak ada angin susulan. Warga juga sudah mulai memperbaiki kerusakan, yang rata-rata terjadi pada atap rumahnya," kata dia.
Menurut Eko, angin puting beliung akhir-akhir ini kerap menerjang wilayah Kabupaten Jembrana. Ia pun minta seluruh masyarakat untuk waspada, apalagi saat melihat mendung hitam pekat.
Dengan mewaspadai gejala alam yang muncul, imbuh dia, saat angin puting beliung datang, warga bisa menyelamatkan diri untuk menghindari korban jiwa.
Berdasarkan informasi yang diperoleh BPBD Jembrana, puting beliung muncul sekitar pukul 19.30 Wita. Angin itu berputar-putar dengan keras.
"Warga yang melihat angin itu langsung berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Kami juga sudah mengirimkan anggota ke sana untuk memantau situasi," kata Kapolsek Mendoyo Komisaris Gusti Agung Sukasana.
Advertisement
Surabaya Waspada Angin Kencang
Angin kencang juga melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur. Lantaran itulah, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Saifullah Yusuf mengingatkan warga mewaspadai angin kencang.
"Hari ini ada kejadian akibat angin kencang. Ke depan kami imbau agar masyarakat waspada karena angin kencang diperkirakan masih terjadi beberapa hari ke depan," ucap Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul di Surabaya, Selasa malam, 7 Februari 2017.
Berdasarkan laporan yang diterimanya hingga Selasa pukul 20.00 WIB, kejadian akibat angin kencang antara lain di Lumajang (1 kejadian), Pamekasan (1 kejadian), Kota Malang (5 kejadian), Situbondo (2 kejadian), Ngawi (1 kejadian), Probolinggo (2 kejadian), dan Kota Batu (1 kejadian).
"Rata-rata kejadian ringan pohon tumbang dan beberapa atap rumah rusak karena pohon tumbang," tutur Gus Ipul.
Sejumlah kejadian tersebut, menurut dia, sebelumnya telah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Juanda, Surabaya.
BMKG Juanda menyebutkan, adanya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah barat Benua Australia sebesar 990 mb pada 7 Februari 2017 untuk valid 00.00 UTC (07.00 WIB) mengakibatkan wilayah Jatim secara umum dan Surabaya secara khusus mengalami peningkatan kecepatan angin.
"Karena itulah pada Selasa, 7 Februari 2017, pukul 13.30 WIB terjadi kecepatan angin ekstrem sebesar 42 knot atau kurang lebih 80 kilometer per jam," ucap Gus Ipul.
Sementara itu, Gus Ipul juga mengaku telah menerima surat dari BMKG terkait potensi dan peringatan adanya angin kencang di Jatim untuk beberapa hari ke depan. Dalam surat tersebut tertulis berdasarkan analisa medan angin (streamline) pada 6 Februari 2017, terdapat daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia, sebelah barat Benua Australia.
"Akibatnya terjadi peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knots di seluruh wilayah Jatim dan gelombang laut tinggi mencapai 5 meter. Kondisi seperti ini diperkirakan terjadi hingga 13 Februari mendatang," ujar Gus Ipul.
Saat terjadi angin kencang, lanjut Gus Ipul, perlu diwaspadai adanya hujan dengan intensitas lebat, terutama wilayah Jatim bagian utara (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Gresik, Mojokerto, Jombang), dan daerah Tapal Kuda (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo).
Karena itu, warga Jatim untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Selain itu, warga diimbau menghindari bangunan semipermanen, papan reklame, baliho besar atau pohon yang sudah tua atau lapuk. "Yang tidak kalah penting terhadap pengguna jasa perairan agar tetap memperhatikan informasi dari BMKG," Gus Ipul memungkasi.
Advertisement
Pengendara Tewas Tertimpa Pohon
Selain Jembrana dan Surabaya, angin kencang juga menerjang sebagian besar wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 7 Februari 2017. Angin kencang yang terjadi sejak pagi itu membuat beberapa pohon besar tumbang. Akibatnya, salah seorang pengendara sepeda motor tewas seketika setelah tertimpa pohon mahoni.
Salah seorang warga, Husin Yasin menuturkan, angin kencang terjadi pada pukul 11.30 Wita. Saat itu, korban melintas di Jalan Brawijaya, Cakranegara, dengan membawa barang berupa usus ayam untuk dijadikan makanan ikan lele miliknya.
Namun nahas, korban yang diketahui bernama Sapi'i (39) asal Bertais, Mataram, tertimpa pohon mahoni di tepi jalan raya. "Korban ngambil usus ayam di Seganteng, dan hendak dibawa menuju ke daerah Kembang Kuning. Dia tertimpa langsung pohon besar itu bersama kendaraannya," ujar Husin, Selasa, 7 Februari 2017.
Warga kemudian mengevakuasi korban dari impitan batang pohon tersebut. Proses evakuasi berjalan cukup alot, beberapa pengendara yang melintas di jalan tersebut terpaksa dialihkan melalui jalur alternatif.
Adanya angin kencang ini, kepolisian meminta dan mengimbau kepada seluruh warga Mataram untuk berhati hati selama berkendara dan tetap waspada pohon tumbang.
"Kalau bisa jangan keluar rumah, karena anginnya sangat kencang. Dan kami imbau bagi para pengendara untuk tetap berhati-hati," ujar Putu Pustrika, Panit Binmas Satu Polsek Cakranegara.
Jaringan Listrik Terganggu
Hujan disertai angin kencang yang kerap melanda Pulau Lombok, NTB, sejak 5 Februari 2017, menyebabkan beberapa pohon tumbang. Sejumlah infrastruktur kelistrikan, khususnya jaringan kabel milik Perusahaan Listrik Negara atau PLN pun terganggu.
Akibatnya, terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah lantaran jaringan kabel yang rusak tertimpa pohon tumbang. PLN Area Mataram kemudian menerjunkan 18 tim teknisi untuk memperbaiki jaringan tersebut.
"Kami mohon maaf kepada pelanggan atas pemadaman yang terjadi. Kami berusaha semaksimal mungkin memperbaiki jaringan yang terganggu dengan menurunkan tim teknisi yang ada." kata Chaidar Syaifullah selaku Manager PLN Area Mataram, Selasa, 7 Februari 2017.
Chaidar menjelaskan, akibat banyaknya jaringan yang terganggu tersebut, terjadi penurunan beban penggunaan jaringan listrik yang signifikan di Pulau Lombok. Normalnya, beban puncak pada siang hari mencapai 140 megawatt (MW). Namun pada Selasa, beban puncak hanya sebesar 70 MW.
"Ada pengurangan penggunaan beban sekitar 50 persen. Jadi pemadaman ini bukan karena PLN kekurangan daya, tapi karena gangguan jaringan, akibat angin kencang." Chaidar menambahkan.
Tidak hanya di Pulau Lombok, angin kencang juga membuat jaringan listrik di Bima terganggu. Ada sekitar 250 pelanggan di tiga wilayah, yaitu Wera, Kwangko, dan Pekat mengalami pemadaman akibat aliran listrik terganggu.
Advertisement