Liputan6.com, Maros - Seorang pelajar di sebuah sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, nekat gantung diri lantaran sakit hati dituduh mencuri uang Rp 50 ribu di kediaman tantenya.
IR, siswa kelas 1 SMA, gantung diri menggunakan seutas tali nilon di rumahnya di Dusun Posso, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, pada Selasa sore, 7 Februari 2017 sekitar pukul 17.00 Wita.
Aparat kepolisian yang mengetahui kejadian itu bergegas menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan olah TKP.
"Iya, kita langsung menuju ke TKP setelah mendapat informasi dari warga, untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP," kata Kapolsek Mallawa AKP Hajriadi.
Hajriadi menjelaskan IR sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tapi nyawanya sudah tidak lagi bisa diselamatkan. "Sempat dilarikan ke puskesmas, tapi tim dokter forensik sudah menyatakan dia meninggal dunia," kata Hajriadi.
Baca Juga
Tim dokter forensik yang melakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh korban menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Bisa dipastikan kalau dia meninggal karena gantung diri, tidak ada tanda-tanda kekerasan, hanya bekas jeratan tali di lehernya," kata AKP Hajriadi.
Selain bekas jeratan tali itu, ucap Hajriadi, ada juga sperma yang keluar dari tubuhnya. Pihak kepolisian tidak bisa menjelaskan lebih jauh perihal sperma tersebut karena pihak keluarga menolak proses autopsi.
Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi, kata Hajriadi, dugaan penyebab sehingga pelajar yang masih berumur 17 tahun itu nekat gantung diri karena dia sakit hari dituduh mencuri uang sebesar Rp 50 ribu.
Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Kapolsek Mallawa AKP Hajriadi, salah seorang keluarga korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran sakit hati sering dimarahi oleh orangtuanya. Terakhir, korban dituduh mencuri Rp 50 ribu di kediaman tantenya.
Advertisement