Liputan6.com, Kendari - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Andap Budhi Revianto mengatakan ledakan yang terjadi di rumah Wali Kota Kendari pagi tadi sekitar pukul 07.45 Wita cukup besar.
"Titik ledakan sendiri berasal dari dapur. Ledakannya lumayan besar, terbukti dengan kondisi dapur yang hancur dan tembok juga retak. Untuk radiusnya sendiri, hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya," ucap Kapolda Sulawesi Tenggara di Kendari, Kamis (9/12/2017), seperti dilansir Antara.
Ledakan ini pertama kali diketahui oleh petugas dari Dinas Kebersihan yang menjaga rumah Asrun. "Saat ledakan terjadi, petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja sedang tertidur," kata Andap.
Advertisement
Baca Juga
Satpol PP baru terbangun, kata Andap, setelah mendengar ledakan yang diduga dari bahan peledak bom tersebut. Menurut Kapolda Sulawesi Tenggara, pihaknya telah meminta bantuan dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Makassar guna menyelidiki kasus ini lebih dalam.
Saat ledakan terjadi, putra Wali Kota Adriatma Dwi Putra bersama istrinya sedang beristrahat di rumah yang beralamat Jalan Syech Yusuf Kelurahan Korumba tersebut.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Namun kondisi tempat ledakan berantakan, kaca-kaca pecah, dan terjadi beberapa kerusakan lainnya.