Sukses

Wali Kota Semarang Pilih Naik Motor Menembus Lumpur Akibat Banjir

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kembali mengagetkan warga dengan hadir di tengah warga mengendarai motor trail menembus lumpur.

Liputan6.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi kembali mengagetkan warga. Kali ini ia hadir di tengah masyarakat yang dilanda banjir dengan mengendarai sepeda motor. Tanpa pengawalan, Hendi menembus lumpur dengan sepeda motor trail.

Wilayah yang dilanda banjir adalah perumahan Wahyu Utomo, Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, pada Senin malam, 6 Februari 2017. Ketika banjir bandang terjadi, Hendi masih berdinas di Jakarta. Baru pada Kamis, 9 Februari 2017, ia kembali ke Semarang.

Tiba di Semarang, ia hanya sebentar di kantor. Hendi menghilang bersama ajudannya dan tak ada seorang pun staf yang mengetahui. Ternyata Hendi dan ajudannya malah asyik bersepeda motor menuju perumahan tersebut.

Mantan Ketua IMI Jawa Tengah ini terlihat sangat mahir menembus lumpur. Sebelum menjadi wali kota, Hendi memang dikenal sebagai pembalap drag race, juga jago moto cross. Mengendarai trail warna hijau, Hendi tiba-tiba sudah berada di tengah warga.

"Halah, biasa saja. Naik apa pun sama saja. Yang penting sampai lokasi," kata Hendi kepada Liputan6.com, Kamis, 9 Februari 2017.

Meski sepeda motor trail Wali Kota Semarang Hendi sangat kotor penuh lumpur, pakaiannya masih sangat bersih. Tak ada lumpur yang berarti mengenai pakaiannya. Keahlian Hendi mengendarai trail menembus lumpur, jelas membuat ajudannya kewalahan.

2 dari 2 halaman

Mantan Pembalap Moto Cross

Mas Sinangling Gumelar, salah satu ajudan yang menyertainya mengaku sangat kewalahan. Ia tiba di lokasi beberapa menit sesudah Hendi tiba.

"Saya yang gemuk jelas kalah kelas menandingi pak wali. Apalagi beliau memang pernah menjadi pembalap," kata Aling kepada Liputan6.com.

"Sudahlah, jangan dibesar-besarkan. Memang ada teknik khusus melintasi lumpur tanpa menciprat," kata Hendi menimpali seloroh ajudannya.

Menurut Hendi, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang terdapat 32 rumah yang terkena banjir bandang. Meski demikian tak ada korban jiwa.

"Saya sudah minta BPBD untuk bergerak cepat melakukan antisipasi dan penanganan. Sampai saat ini kami kerahkan petugas pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur di rumah warga," kata Hendi.

Wali Kota Semarang ini juga meminta BPBD mendata kerugian yang dialami korban banjir. Selain itu, ia juga meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk mengeruk sedimentasi di aliran Sungai Beringin.

"Dinas Pekerjaan Umum juga saya minta untuk segera menyelesaikan pengerukan aliran Sungai Beringin, agar peristiwa serupa tak terulang," Wali Kota Semarang memungkasi.