Sukses

Seperti Garam Laut Mati, Garam Cirebon Bisa Haluskan Kulit

Cirebon merupakan penghasil garam terbesar di Jawa Barat.

Liputan6.com, Cirebon - Cirebon merupakan salah satu daerah penghasil garam terbesar di Jawa Barat. Meski tak layak menjadi garam konsumsi, garam Cirebon masih banyak dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik.

Peluang itu dimanfaatkan Septi Ariyani warga Desa Bondet, Kabupaten Cirebon. Dia memanfaatkan garam untuk dijadikan kosmetik. "Sayang sekali kita punya garam tapi tidak banyak dimanfaatkan sendiri padahal sudah banyak yang tahu kalau itu bisa dibuat menjadi kosmetik," kata Septi, Kamis, 2 Februari 2017.

Dia menuturkan, dalam proses pembuatan kosmetik, garam dicampur dengan minyak zaitun dan minyak esensial. Dengan campuran ini, garam akan memberikan manfaat menenangkan sekaligus memberikan efek menyembuhkan sejumlah penyakit.

Garam yang sudah dicampur dua cairan tersebut langsung dikemas. Menurut Septi, garam kosmetik itu bermanfaat untuk berbagai macam penyakit kulit, seperti jerawat dan gatal-gatal.  

"Pengguna kosmetik berbahan garam ini akan mendapatkan sensasi kulit yang halus," tutur Septi menambahkan.

Garam kosmetik itu, kata Septi, bisa memberikan aroma harum pada kulit, mengelupasnya sel kulit mati, dan meregangkan otot yang kaku. Dengan manfaat beragam itu, usaha garam kosmetik Septi mulai dilirik pembeli.

"Kami sudah berjalan setahun mas dan Alhamdulillah pembeli dari luar kota juga sudah banyak. Penjualan kami lakukan via online dan pertemanan," ujar dia.

Septi mengaku masih membutuhkan peran pemerintah dalam mengembangkan usaha di bidang UMKM itu. Dia yakin, terobosan industri kreatif di Cirebon dapat mendongkrak sektor pariwisata di Cirebon.

"Jangan cuma mengklaim saja tapi harus bersama-sama membantu promosi produk daerah," pinta Septi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Cirebon Ali Efendi menuturkan, masih banyak hasil laut Cirebon yang berpotensi diolah dan menjadi lahan usaha. Selain rebon, garam juga merupakan salah satu potensi laut yang bisa diolah oleh masyarakat pribumi.

Dia pun mengaku akan terus maksimal mengembangkan potensi laut yang ada di perairan Cirebon. Termasuk, mencari pasar yang tepat dalam penjualan produk olahan hasil bumi Cirebon.

"Kami juga akan menggandeng dinas terkait untuk membantu memasarkan produk kreatif daerah," kata Ali.

Dia mengatakan, sejumlah produk kreatif Cirebon sudah masuk ke pasar tradisional maupun minimarket. Produk abon maupun garam kosmetik tersebut bahkan mulai dipasarkan di sejumlah toko oleh-oleh khas Cirebon.

"Sudah banyak dan gampang ditemui di Cirebon kalau mau cari bisa di toko oleh-oleh khas Cirebon. Kami akan terus kembangkan industri kreatif ini," ujar Ali.

Â