Liputan6.com, Kupang - Amukan puting beliung di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur sedikitnya membuat tujuh sekolah ambruk. Akibat kerusakan usai disapu angin ribut tersebut itu, aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu.
"Selain itu, satu rumah ibadah dan satu gedung pertemuan (aula paroki) juga roboh karena dihantam angin kencang yang melanda wilayah itu selama lebih dari sepekan ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur Anton Dergon seperti dikutip Antara, Jumat (10/2/2017).
Dia mengemukakan, banyak bangunan yang rusak akibat terjangan hujan yang diserta angin kencang yang melanda wilayah NTT selama lebih dari sepekan terakhir.
"Data sementara kerusakan gedung yang kami himpun adalah tujuh gedung sekolah, satu rumah ibadah, dan satu aula paroki," katanya.
Baca Juga
Di samping itu, banyak sekali tanaman milik petani yang mengalami kerusakan akibat diterpa puting beliung maupun banjir dan tanah longsor. Adapun laporan kerusakan ini masih bersifat sementara, sebab para petugas belum bisa fokus mendata di lapangan karena cuaca yang kurang bersahabat.
Para petugas, kata dia, hanya bersiaga untuk memberikan bantuan-bantuan darurat kepada warga yang mengalami musibah karena bencana ini.
"Kalau cuaca sudah membaik, maka kami akan segera melakukan pendataan sekaligus menghitung besaran kerugian yang diakibatkan bencana angin kencang tersebut," kata dia.
Menurut dia, sejauh ini belum mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah provinsi. Hal itu mengingat bencana-bencana seperti puting beliung di daerah ini masih bisa ditangani oleh petugas di daerah dengan persiapan yang ada.
"Dalam penanganan bencana alam, sudah ada standar. Kalau daerah tidak bisa tangani baru meminta bantuan ke provinsi," katanya.