Liputan6.com, Semarang Wali kota Semarang Hendrar Prihadi terlihat santai berboncengan sepeda motor dengan sang anak, Arya Nandhana Syariendar. Hendi, panggilan populer wali kota, mengenakan kemeja batik hitam-hijau, pakai helm full face.
Sementara Arya terlihat santai duduk di boncengan ayahnya. Pemandangan itu terlihat pada Jumat sore 10 Februari 2017.Â
Di sela-sela tugasnya sebagai wali kota, Hendi memang sering tampil mengejutkan. Menilik kemeja yang dipakai masih resmi dan masih mengenakan sepatu, Hendi baru saja pulang dari tugas kedinasan. Namun mengapa tiba-tiba ia berboncengan sepeda motor?
Advertisement
"Oh, iya. Itu kemarin mas. Pulang dinas, biasanya ngobrol-ngobrol dulu dengan anak dan istri. Tiba-tiba Arya pengin beli martabak telur. Ya udah, meski belum mandi berangkat," kata Hendi kepada Liputan6.com, Minggu (12/2/2017).
Baca Juga
Foto itupun diunggah ke akun instagram @hendrarprihadi. "Sore ini Ternak Teri = Nganter Anak Isteri Keri #Loh #Eh" caption itu jelas memplesetkan istilah ternak teri yang identik dengan nganter anak nganter isteri. Karena Krisseptiana sang isteri tidak ikut, namun malah nitip dibelikan sesuatu.
Alhasil netizen ramai-ramai mengomentari. akun instagram @rizkiyudhap bertanya "Lah kok mboten dikawal Pak? Hehe" (Lah kok nggak dikawal Pak?. Ada pula netizen yang menantang touring dengan sepeda motor yang sama. "Ayoo touring bareng pak," tulis akun @nonnaphujii.
Selain itu ada pula yang berharap agar aksi jalan-jalan Hendi dimanfaatkan untuk melihat situasi kota. Seperti ditulis akun @nopek.21, "Jalan searah malah dibuat parkir 2 sap. Parah2." Atas hal ini, Hendi langsung menanggapi "Dimana mas posisinya? tlg bs disebutkan spesifik supaya bs ditindak lanjuti."
Kebiasaan Hendi yang nyentrik memang berulangkali membuat warga Semarang terperangah. Kepada Liputan6.com Hendi bercerita bahwa kegiatan yang sifatnya keluarga, dirasakan lebih nyaman jika tanpa disertai ajudan atau dengan kendaraan dinas. Namun ketika ditanyakan kebiasaannya yang suka nyeleneh. Hendi merangkul dan berbisik.
"Wali kota juga manusia. Kadang ingin jajan di warung kucingan, nongkrong dengan tetangga, jalan-jalan di mal. Tanpa disorot warga. Nanti dikiranya wali kota tak pernah kerja malah mlaku-mlaku terus. Padahal kan semua dilakukan ketika urusan dinas selesai," kata Hendi .