Sukses

Tolong, Ribuan Warga Enggano Terancam Kelaparan

Warga Enggano kini sedang terancam krisis pangan, butuh bantuan secepatnya. .

Liputan6.com, Bengkulu Sedikitnya 6 ribu lebih warga Pulau Enggano yang berada di tengah Samudra Hindia sebelah barat Indonesia saat ini terancam krisis pangan. Bahan makanan yang dipasok dari Kota Bengkulu terhenti akibat lumpuhnya transportasi menuju dan keluar Enggano.

Kapal Motor Pulo Tello yang selama ini melayani jasa penyeberangan dari Pelabuhan Samudra Pulau Baai tidak bisa beroperasi karena harus menjalani perawatan rutin atau naik dok.

Menurut Camat Enggano, Marlansius, kapal terakhir yang berangkat dari Pulau Enggano tercatat tanggal 4 Februari 2017 lalu. Artinya sudah hampir dua pekan tidak ada pasokan makanan dan bahan bakar untuk keperluan masyarakat.

"Kondisi sekarang, kami harus berhemat. Kami tidak tahu kapan kapal akan datang, kami terancam kelaparan sekarang," ujar Marlansius di Enggano saat dihubungi  (14/2/2017).

Tidak hanya ancaman kelaparan, warga Pulau Enggano jugo tidak bisa mengirim hasil bumi seperti pisang, kelapa, dan hasil bumi lain untuk dijual di Bengkulu. Penumpukan terjadi di pelabuhan Kahyapu dan Malakoni. Bahkan saat ini hasil bumi itu sebagian sudah membusuk dan tidak memiliki nilai ekonomi lagi.

Khusus bahan bakar, saat ini masih relatif aman, sebab warga terbiasa menyiapkan bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga maupun kendaraan untuk satu bulan kedepan. "BBM masih ada stok hingga akhir Februari nanti," kata Marlansius.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Budi Djatmiko, mengakui bahwa Kapal Ferri KMP Pulo Tello milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bengkulu harus dilakukan perbaikan berkala.

Hal ini membuat pengguna transportasi jalur laut Bengkulu-Enggano harus bersabar menunggu untuk berlayar kembali. Kapal itu biasanya mengangkut penumpang dua kali seminggu itu

“Kapal Feri ke Enggano sedang melakukan perbaikan rutin di Jakarta biasanya memakan waktu satu bulan,” ungkap Budi.

Dia mengatakan pihaknya saat ini mengupayakan angkutan alternatif dengan mendatangkan kapal perintis KMP Sabuk Nusantara sebagai pengganti KMP Pulo Tello yang sedang naik dok. Saat ini KMP Sabuk Nusantara sedang dalam perjalanan dari Jakarta kemudian ke Pelabuhan Sadai/Toboali, Pelabuhan Mesuji, Pelabuhan Panjang kemudian ke Pelabuhan Linau lalu ke Pulau Enggano.

Diperkirakan KMP Sabuk Nusantara akan sandar di Pelabuhan Pulau Baai dalam empat hari ke depan, tergantung kondisi cuaca selama dalam perjalanan. Setelah sandar, kapal ini akan melayani angkutan lewat laut ke Enggano secara rutin dua kali dalam sepekan.