Sukses

Kisah Cinta Mengejutkan Pemuda Sulut dan Nenek 82 Tahun

Perkenalan pemuda Sulut dan nenek 82 tahun berawal dari telepon nyasar, hingga berlanjut ke mahligai rumah tangga.

Liputan6.com, Minahasa Selatan - Kabar heboh seorang nenek berusia 82 tahun yang menikahi pemuda 28 tahun setelah foto-foto pernikahan unik mereka beredar di media sosial ternyata benar adanya. Pasangan beda generasi itu, Martha Potu (82) dan Sofian Loho Dandel (28), membenarkan pernikahan tersebut.

Mereka tinggal di Desa Lelema, Lingkungan 4, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Ditemui sejumlah wartawan, Senin (20/2/2017), Sofian mengisahkan bagaimana awal mula dia dan Martha bertemu. Sofyan sendiri adalah warga pulau Mantehage, kabupaten Minahasa Utara.

"Awalnya ada telepon nyasar masuk ke HP (handphone) saya. Kami akhirnya berkomunikasi, lalu jatuh cinta. Saya tidak tahu usia Martha. Setelah dua minggu kemudian saya ke Lelema, kaget karena ternyata Martha sudah nenek-nenek," tutur Sofian.

Sofian mengaku sudah telanjur cinta, akhirnya tinggal di rumah Martha. Keduanya juga sepakat untuk menikah.

"Jemput ibu dan bapak saya di Mantehage untuk datang melamar," ujar Sofian yang bekerja di bengkel di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) ini.

Orangtua Sofyan datang ke Lelema menemui Martha. "Mana cucu Anda yang mau dinikahkan dengan anak saya, dan jadi menantu saya," ujar Sofyan menirukan perkataan ibunya kepada Martha.

Mendengar pertanyaan ini, Martha langsung menjawab bahwa dialah calon menantu yang dimaksud.

Sofyan mengatakan, sekalipun sempat ditolak oleh keluarganya, akhirnya pernikahan dua sejoli berbeda generasi ini tetap berlangsung. "Kami diberkati Sabtu pekan lalu. Dan sekarang sudah tinggal sama-sama," ujar Sofyan.

Saat di rumah milik Martha di Desa Lelema, masih tinggal juga ibu dan kakak Sofyan karena pada Sabtu kemarin baru saja menghadiri pemberkatan perkawinan.

Kedua pasangan ini tak segan-segan mengumbar kemesraan di rumah. "Saya berkomitmen untuk menjaga cinta kami," ujar Sofian sambil memeluk Martha.

Martha tak kalah bahagia. "Tuhan ada utus Sofyan untuk menjaga saya," tutur Martha.

Martha sudah berstatus janda sejak 10 tahun silam, saat ditinggal mati suaminya. Sementara dua anaknya kini bekerja di Jerman dan Arab Saudi.

Meski banyak keluarga yang menentang, hal itu tidak menghalangi keduanya untuk hidup bersama. Setelah pemberkatan perkawinan di gereja, kini pasangan beda generasi itu sementara mengurus pernikahan di Kantor Catatan Sipil.