Liputan6.com, Palembang - Kali ini kecelakaan air terjadi di perairan Sungai Hantu, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), dan memakan korban penumpang kapal yang merupakan warga luar Sumatera.
Kapal PT CLS yang membawa 17 orang karyawan melintasi perairan Sungai Hantu pada Minggu, 19 Februari 2017 sekitar pukul 18.00 WIB. Di tengah perjalanan, ombak setinggi 1,5 meter langsung menghantam kapal perusahaan perkebunan sawit ini.
Kapal akhirnya oleng dan para penumpang beserta awak kapal langsung tenggelam ke Sungai Hantu. Tim Sat Polair Polres Banyuasin dibantu petugas Basarnas dan Dit Polair Polda Sumsel langsung menolong para penumpang kapal.
Advertisement
Dari 17 orang penumpang yang tenggelam, sebanyak 14 orang bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian perairan anak Sungai Musi.
Sedangkan tiga orang lainnya tidak diketahui keberadaannya. Dua di antaranya adalah pasangan suami istri, Mustofa (43) dan Suminem (41), yang tercatat sebagai warga Desa Gurung Mali Kecamatan Sei Tebelian, Kalimantan Barat (Kalbar).
Baca Juga
Sedangkan korban lainnya atas nama Suparman (30) merupakan warga Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Senin (20/2/2017) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, petugas menemukan kedua korban sepasang suami istri di dekat Tempat Lokasi Peristiwa (TKP). Kondisi mereka sudah tak bernyawa dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang," kata Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sumardani kepada Liputan6.com.
Pada Senin pagi, petugas menemukan korban lainnya, yaitu Suparman, di areal kecelakaan dalam kondisi meninggal dunia. Kecelakaan itu, ucap dia, diduga karena jumlah penumpang yang lebih, sehingga kapal mudah oleng saat dihantam ombak besar di Sungai Hantu.
Sat Polair Polres Banyuasin langsung mengamankan Yanto (37), warga Desa Kualo Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Yanto merupakan salah satu penumpang yang selamat dan bertugas sebagai pengemudi kapal.
"Pengemudi kapalnya sedang kita periksa terkait kapasitas perahu dan standar keselamatan penumpang. Ketiga korban yang meninggal itu rencananya akan pulang ke Pulau Jawa," kata Andri.