Sukses

Kepergian Tragis Tulang Punggung, Korban Tabrakan Maut Bandung

Sang tulang punggung, korban tabrakan maut Bandung, itu meninggalkan tiga anak balita setelah tewas dalam perjalanan pulang kerja.

Liputan6.com, Bandung - Korban tewas akibat tabrakan maut di Jalan Naripan-Sunda, Kota Bandung, Senin dini hari, 20 Februari 2017, telah dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Tasikmalaya. Korban yang bernama Irfan Taufik (32) itu meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

Irfan meninggal setelah tubuhnya terpental dan melayang masuk ke halaman toko musik karena ditabrak pengendara mobil Brio maut ‎berinisial IM (19) yang menerobos jalan perboden. Ia meninggal tak lama setelah tubuhnya mendarat di pelataran toko.

"Setelah dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, kemarin (Senin) langsung dibawa ke Tasikmalaya dan sudah dimakamkan di sana," ujar Sumiati (37), bibi Irfan di kediaman Irfan di Jalan Kosambi Nomor 16 RT 05/12 Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Selasa, 21 Februari 2017.

Sumiati mengatakan‎, pihak keluarga baru mendapatkan kabar tabrakan maut itu setelah salah seorang anggota kepolisian mendatangi rumahnya yang bersebelahan dengan kediaman Irfan.

Dia bersama suami kemudian memeriksa kebenaran informasi tersebut ke Rumah Sakit Hasan Sadikin sebelum memberitahukan kepada istri Irfan.

"Setelah dicek ternyata benar. Saya juga kaget enggak nyangka. Setelah itu, saya memberitahu istrinya. Pas kemarin (Senin) malam tiba-tiba mulai ramai video tabrakannya," ujar dia.

Sumiati menuturkan, sehari-hari Irfan berprofesi sebagai pedagang bed cover di Pasar Baru dan di Tegalega ‎dia menjual pakaian anak dan dewasa. Sementara istri Irfan, yaitu Wina Nengsih (29), berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

"Pagi sampai siang dia di Pasar Baru, sorenya ke Tegalega sampai malam jam 12an. Nah pas kejadian itu, dia habis jualan di Tegalega dan mau pulang ke rumah," kata dia.

Sumiati mengaku tak menyangka keponakannya tewas akibat kecelakaan. Terlebih, Irfan pergi meninggalkan tiga anak yang masih kecil-kecil bernama Ginan Muhammad Riziq (6), Faiq Sukma Permana (3), dan Luthfi Hadi Hamzan (1).

"Orangnya itu baik, sama tetangga juga baik-baik. Tidak ada jeleknya lah," kata dia.

Sumiati menuturkan, pihak dari pengendara mobil telah siap untuk bertanggung jawab. Setelah kejadian, ayah dan kakek dari IM datang ke RSHS dan ke rumah duka.

"Malahan mereka tadinya mau ikut ke Tasikmalaya. Tapi karena kondisinya belum tenang, jadi dilarang dulu. Dari pihak sananya baru datang melayat saja, untuk obrolan lainnya belum karena kami fokus ke Irfan dulu. Tapi mereka memang sudah menunjukan itikad baiknya," tutur dia.

Seperti diketahui, Irfan terlibat tabrakan maut dengan pengendara mobil Honda Brio  yang berpenumpang tiga orang di persimpangan Jalan Naripan dan Jalan Sunda pada Senin lalu, pukul 00.16 WIB.

Tubuh Irfan melayang melewati pagar dan masuk ke halaman toko musik. Insiden tabrakan maut itu terekam video CCTV dan videonya tersebar di media sosial.