Sukses

Yuk, Wisata Jalan Berlubang Sebelum Visit Bengkulu Years 2020

Lubang jalan menganga dan becek siap menyambut wisatawan Bengkulu menuju tempat wisata andalan.

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah mencanangkan tahun kunjungan wisata bertajuk 'Visit Bengkulu Years 2020' untuk menggenjot sektor pariwisata di Bengkulu. Beberapa objek pariwisata andalan akan menjadi target untuk dipromosikan dalam rangka menarik minat para wisatawan datang ke Bengkulu.

Namun, rencana promosi wisata ini tak didukung prasarana memadai di lapangan. Sebab, jalan-jalan berlubang menuju kawasan wisata yang digadang-gadang itu masih belum dibenahi. Hal itu sangat mengganggu pengguna jala, terutama pada jam padat.

Lubang jalan yang menganga itu bertambah parah dan menjijikkan jika hujan mengguyur Kota Bengkulu. Selain becek dan berlumpur, genangan air yang menutupi lubang seringkali mengakibatkan kendaraan terjebak dan beberapa kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

Kondisi terparah terlihat di jalur utama Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). Puluhan lubang jalan yang menganga mengakibatkan kendaraan harus berjalan zig-zag jika melintas. Di sini sepanjang 150 meter jalanan dalam kondisi rusak berat.

Abu Anwar, salah seorang pelancong asal Muara Enim, Sumatera Selatan yang menyempatkan diri singgah sambil minum kelapa muda di sisi danau mengatakan, harus ada pembenahan oleh Pemprov Bengkulu. Ia menyatakan kawasan danau yang indah ini tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal hanya karena kendala akses yang rusak parah.

"Orang jadi malas datang ke sini jika harus berhadapan dengan jalan yang rusak parah," ungkap Abu di Bengkulu, Jumat (24/2/2017).

Kondisi jalan dengan lubang menganga juga bisa ditemui di jalur menuju kawasan wisata Pantai Panjang, depan Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (DKT) di kawasan Timur Indah, Jalan Hibrida Raya dan jalan raya utama menuju Pelabuhan Samudra Pulau Baai Kota Bengkulu.

2 dari 2 halaman

Pedagang Malah Mancing di Lubang Jalan

Warga setempat sebetulnya tak tinggal diam. Beberapa kali warga melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang. Tetapi tetap saja belum mendapat respons dari pemerintah.

Aksi protes terhadap jalan berlubang juga dilakukan para pedagang Kawasan Pasar Minggu Bengkulu. Tepat di depan dagangan Pasar Tradisional Medern (PTM) para pedagang melakukan aksi memancing ikan menggunakan kail dan ikan mati di lubang jalan yang tergenang air kotor.

Menurut Agus, salah seorang pedagang ikan, lubang berdiameter sekitar enam meter itu sudah berubah menjadi 'kolam ikan'. Kondisi itu tentu bukan lagi jadi jalan yang layak dilalui kendaraan.

Tak ayal, kondisi ini tentu saja berimbas kepada penghasilan para pedagang. Sebab konsumen enggan datang dan berbelanja jika akses menuju pasar digenangi air kotor.

"Terserah wali kota mau menyikapi atau tidak, yang jelas ini sudah menjadi kolam pancing," tegas Agus diamini puluhan pedagang lain.

Keluhan dan permohonan supaya jalan diperbaiki sudah berkali-kali dilayangkan ke Pemerintah Kota Bengkulu tetapi belum juga mendapat respons. Mereka juga pernah meminta kepada Pemprov Bengkulu melalui gubernur, tapi tetap tidak ada respons.

"Kami akan sebar protes ini melalui kawan-kawan wartawan dan media sosial, supaya mereka datang, lihat dan rasakan penderitaan kami," lanjut Agus.   

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Junaidi SP mengaku sudah mengesahkan anggaran lebih dari Rp 300 miliar untuk pemeliharaan jalan di Bengkulu. Tetapi,dia mengaku tidak hapal ruas jalan mana saja yang akan diperbaiki.

DPRD secara kelembagaan mendesak Gubernur untuk cepat tanggap dan segera melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak di banyak titik di Bengkulu tersebut. Terutama yang menjadi akses menuju lokasi-lokasi pariwisata.

"Segera saja laksanakan. Anggarannya sudah ketuk palu, tunggu apalagi. Jangan sampai masyarakat mendatangi kami dan protes ke DPRD, padahal kita sudah sahkan anggarannya," kata Junaidi.

Video Terkini