Liputan6.com, Maluku Utara - Kapal Motor (KM) Redjeki 03 yang bertolak dari Bitung, Sulawesi Utara, menuju Maluku tenggelam di tengah laut, Jumat sore, 24 Februari 2017. Berdasarkan daftar penumpang KM Redjeki yang dihimpun Liputan6.com, sebanyak 24 orang ABK yang ikut dalam pelayaran kapal karam tersebut.
Basarnas Ternate menginformasikan sejauh ini sudah sebanyak 18 orang yang berhasil dievakuasi tim penyelamat Basarnas Manado. Sementara, enam orang lainnya belum ditemukan. Dari 24 ABK tersebut, terdapat tiga pelajar orang yang melakukan kerja praktik.
"Kapal tenggelam pada pukul 14.30 Wita, Jumat. Kantor SAR Manado mendapat laporan dari Bapak Ari (pengurus kapal) telah terjadi kecelakaan kapal tenggelam rute Bitung ke perairan Maluku," kata Fahri Yosua, Kasubag Humas SAR Ternate, Sabtu (25/2/2017).
Berdasarkan laporan yang diterima, Fahri mengungkapkan posisi terakhir korban selamat berada di rakit dengan posisi koordinat 00.27 S - 125.105 E. Sementara, posisi kapal tenggelam di koordinat 00.27.100 S - 125.09.105 E.
Baca Juga
Advertisement
"Pada hari itu juga, pada pukul 17.00 Wita, KN SAR Bimasena dengan kru 15 orang berangkat menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan evakuasi dan operasi SAR," kata Fahri.
Hingga sekarang, belum diketahui penyebab pasti kapal karam. Dugaan kuat, kapal tenggelam karena diterpa ombak dan angin kencang. Operasi penyelamatan korban kecelakaan kapal itu dilakukan oleh Basarnas Manado, Sulawesi Utara.
"Untuk Basarnas Ternate, hanya memapelkan kapal-kapal di perairan Maluku untuk memberi bantuan atau melaporkan apabila melihat tanda-tanda keberadaan korban," kata Fahri menjelaskan.
KM Rejeki 03 38 GT milik nelayan Kota Bitung tenggelam di Laut Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Jumat, 24 Februari 2017, sekitar pukul 18.00 Wita. Kapal tersebut bertolak dari Kota Bitung pada Rabu, 22 Februari 2017 sekitar pukul 24.00 Wita, untuk mencari ikan.
Basarnas Manado akan mencari para awak yang hilang selama tujuh hari hingga Kamis, 2 Maret 2017. "Tim Basarnas Manado baru menerjunkan satu kapal milik Basarnas untuk pencarian ini," ujar Kepala Seksi Oprasi Badan SAR Nasional Manado, Jefri Umboh.