Liputan6.com, Kendari - Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Asrum Tombili, mengatakan sekitar 40 persen dari 280 puskesmas yang ada di daerah itu belum memiliki tenaga dokter.
"Hanya sekitar 60 persen Puskesmas kita yang berisi dokter. Selebihnya, adalah nondokter atau hanya perawat yang mengatur dan mengelolahnya," kata Asrum, dilansir Antara, Jumat, 24 Februari 2017.
Meskipun masih banyak yang belum memiliki dokter, kata Asrum, pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan pusat kesehatan masyarakat sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Sebagai garda terdepan, tentunya kapasitas puskesmas harus diperkuat dengan cara ketersediaan sumber daya puskesmas yang ditunjang dengan fasilitas dan ketersediaan obat yang memadai," kata Asrum.
Ia menerangkan, keberadaan puskesmas menjadi andalan warga di daerah tertinggal, terdepan dan terluar. Tersebar terutama di Kabupaten Bombana 23 unit, Kabupaten Konawe 24 unit dan Kabupaten Konawe Kepulauan tujuh unit.
Baca Juga
Advertisement
"Pembangunan puskesmas di daerah pelosok yang jauh jangkauan dari rumah sakit umum milik pemeirntah maupun rumah sakit swasta merupakan prioritas pemerintah," kata dia.
Program penempatan bidan menjadi pegawai honorer tidak tetap di puskesmas daerah terpencil menjadi salah satu upaya pemerintah Sultra memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tidak hanya memperbanyak puskesmas di daerah terpencil, tetapi juga melengkapi sarana dan prasana termasuk penyebaran tenaga medis disetiap puskesmas tersebut, hingga menjamin ketersediaan obat-obatan.
"Persediaan obat terus disiapkan di setiap puskesmas yang ada di daerah itu, dan untuk antisipasi juga disediakan di gudang yang dekat dengan kantor-kantor kecamatan," ujar Asrum.