Sukses

Pesawat Bolak Balik Evakuasi Puluhan Korban Bentrok Intan Jaya

Korban bentrokan Intan Jaya rata-rata kena panah atau senjata tajam.

Liputan6.com, Intan Jaya - Lebih dari 80-an korban luka-luka, pasca-bentrokan massa pendukung calon kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Intan Jaya, pasangan nomor urut 2 Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme dan pasangan nomor urut 3 Natalis Tabuni-Yan Kobogeyau, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire.

Petugas medis bersama dengan kepolisian setempat sengaja menempatkan dua massa pendukung calon kandidat itu berbeda ruangan, untuk menghindari konflik berkelanjutan.

Proses evakuasi para korban bentrokan ini telah dilakukan dengan menggunakan pesawat dari Sugapa ke Nabire sejak Sabtu 25 Februari 2017. Kendala ini agak menyulitkan petugas keamanan, karena pesawat dengan rute tersebut hanya pesawat berbadan kecil dan maksimal berisi 8 orang.

"Kemarin saja sudah tiga kali pesawat yang dicarter kapolda itu pulang-pergi Sugapa-Nabire untuk mengevakuasi korban," kata Kapolres Nabire, AKBP Sammy Abaa, Minggu (26/2/2017).

Evakuasi pertama dilakukan bagi korban dari pasangan calon nomor urut 2. Hari ini, dua pesawat dikerahkan untuk kembali mengevakusi korban yang berada di Sugapa untuk dirawat di Nabire

Tak hanya kesulitan transportasi untuk mengevakuasi korban, namun proses evakuasi juga ditentukan dengan cuaca yang sering berubah di daerah itu. Sebab, jalur untuk tembus ke Intan Jaya, hanya dapat dilalui dengan pesawat udara

"Penerbangan Nabire-Sugapa atau sebaliknya harus dilakukan dibawah jam 12 siang. Kalau tidak, cuaca disana berangin dan kabut, karena letak Intan Jaya di ketinggian," ucap Semmy lagi.

Atas konflik ini, tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Ke-3 korban tewas akibat kena panah dan benda tajam. Walaupun warga menuding, salah satui korban tersebut tewas akibat peluru tajam.

Dampak bentrokan Intan Jaya (Liputan6.com / Katharina Janur)

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan bahwa tim dari Direktorat Reskrim Umum Polda Papua telah berada di Intan Jaya, guna melakukan penyelidikan, terkait terjadi bentrok antar warga disana.

"Kami akan mencari aktor di balik bentrokan dua massa. Aktor di balik ini harus bertanggungjawab di mata hukum, apalagi konflik dipicu pelaksaanan pilkada,” katanya.

Dia mengaku telah menerima laporan adanya warga sipil yang membawa senjata api dan menyebabkan kematian kepada salah satu korban.

"Semua masih pembuktian dan sejumlah pihak yang kita curigai akan diperiksa. Saya sudah kantongi nama-nama yang diduga memiliki senjata api ini," paparnya.

Namun, kata dia, dari tiga korban tewas, tak ditemukan adanya luka tembakan pada tubuh korban. Akibat bentrokan di Intan Jaya ini, 14 rumah dan 1 APMS di Sugapa ikut dibakar massa dan Kantor KPU dirusak. Adapun ratusan orang mengalami luka-luka yang rata-rata kena panah, senjata tajam, atau patah tulang.