Sukses

19 Penumpang Garuda Ganti Pesawat Gara-Gara Gurauan Bom Dosen

Dosen yang bergurau soal bom itu membuat 184 penumpang Garuda Indonesia lain jadi terlambat terbang.

Liputan6.com, Makassar - Seorang dosen asal Universitas Negeri Makassar (UNM), Hisyam Ihsan (52) berurusan dengan petugas pengamanan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar karena bergurau membawa bom, Jumat (3/3/2017).

Turah Ariaji, Humas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mengatakan kejadian tepat pada pukul 06.00 Wita. Akibat gurauan membawa bom itu, penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA611 tujuan Cengkareng tertunda.

"Pelaku bersama lima orang rombongannya dinyatakan cancel oleh maskapai karena dinilai mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lainnya," kata Turah.

Akibat ulah pelaku, lanjut Turah, 19 orang penumpang pesawat tersebut memutuskan untuk berpindah pesawat. Maka itu, total penumpang yang rencananya akan diberangkatkan sebanyak 209 orang berkurang tinggal 184 orang.

"Selama kejadian ini, pihak maskapai memberikan voucher makan kepada penumpang," kata Turah.

Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani menjelaskan pelaku berstatus sebagai dosen di Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar dan telah diamankan sementara guna proses lebih lanjut.

Awalnya, kata Dicky, setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pelaku menuju area keberangkatan untuk melakukan proses check in.

Setelah selesai check in, lelaki itu menuju ke Gate 1 untuk menunggu proses boarding. Pesawat Garuda yang rencana ditumpangi pelaku boarding melalui Gate 1. Jelang beberapa menit, dosen tersebut bergurau kepada pramugari dengan mengatakan ada bom.

"Menurut pengakuan pelaku, dirinya saat itu akan meletakkan barang bawaannya ke headtrak tapi headtrak yang berada di seat 29E telah penuh sehingga membuatnya marah dan secara spontan mengatakan "Isinya Bom ini"," ujar Dicky.

Ucapan itu dilontarkan, lanjut Dicky, dengan maksud agar penumpang lainnya memindahkan barangnya. "Tapi pramugari yang mendengar perkataan pelaku itu lalu disampaikan ke pilot Capt. Marzaini Anwar," kata Dicky.

Selanjutnya, pilot melaporkan permasalahan tersebut kepada petugas Security Garuda Indonesia untuk ditindak lanjuti. Pilot juga memerintahkan pramugari untuk menurunkan pelaku dan semua penumpang lain beserta seluruh barang bagasi kabin serta bagasi yang tercatat untuk diperiksa ulang.

"Pelaku lalu dibawah ke posko security bandara oleh security Garuda Indonesia untuk diambil keterangan awal. Alhasil, pelaku mengaku jika yang ia lakukan hanya spontanitas bergura dan tidak ada maksud lain," kata Dicky.

Pelontar gurauan bom yang rencananya akan ke Jakarta mengikuti kegiatan pelatihan terpaksa tertunda karena ulahnya sendiri.