Sukses

Wakil Wali Kota Semarang Tak Percaya Satpol PP Cabul Kesurupan

Penjelasan Kepala Satpol PP memancing tanda tanya Wakil Wali Kota Semarang, karena ada perbedaan temuan soal kasus Satpol PP cabul.

Liputan6.com, Semarang Kasus Satpol PP cabul dipandang sangat serius oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu. Ita, begitu ia karib disapa, akan memanggil Kepala Satpol PP, Hendro Pudyo Martono.

Pemanggilan ini untuk diminati klarifikasi terkait perbuatan cabul anak buahnya. Sebab, dalam klarifikasi ke beberapa pihak, Ita menemukan sejumlah fakta yang berbeda dengan yang disampaikan Hendro.

Salah satu perbedaan temuan yang mendapat perhatian adalah frekuensi keterlibatan si Satpol PP cabul yang telah menggerayangi payudara pegawai honorer itu dalam kegiatan Pelatihan Kesamaptaan. Ita mengatakan, dari sejumlah pengakuan menyebutkan bahwa Kas terlibat dalam kepanitiaan yang menyeretnya dalam tindak asusila itu baru satu kali.

"Jadi mister Kas ini baru satu kali menjadi panitia," kata Ita kepada Liputan6.com, Sabtu (4/3/2017).

Tak cuma itu, kepada Ita, Kas mengaku kesurupan saat mengerayangi payudara rekan-rekannya yang wanita. Namun, Ita tak percaya dengan pengakuan Kas itu. Sebab, saat kesurupan, Kas masih bisa 'memilih' siapa yang ia gerayangi.

"Kepada saya dia mengaku kesurupan saat peristiwa terjadi. Terus saya tanya, kalau kesurupan kenapa yang dipilih yang muda dan cantik, bukan nenek-nenek, kan di daerah situ juga banyak nenek-nenek. Mister Kas cuma menunduk," ucap Ita.

Lebih jauh Ita menambahkan, dirinya tidak akan khawatir jika Kas baru satu kali jadi panitia kegiatan Pelatihan Kesamaptaan, peristiwa itu menjadi fenomena puncak gunung es, dimana setiap kegiatan selalu terjadi tindak asusila dan korban tak berani melapor. Lain lagi jika setiap tahun ia menjadi panitia, tentu hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri, karena kemungkinan setiap tahun peristiwa cabul itu terjadi.

Sementara itu Hendro menyebut, kegiatan Caraka Linmas sebagai salah satu Latihan Kesamaptaan sudah menjadi agenda rutin tiap tahun. Kegiatan itu juga melibatkan instrukstur dari luar seperti Kodim dan juga Basarnas.

"Oknum Kas ini juga sudah dilibatkan menjadi panitia beberapa kali," kata Hendro kepada sejumlah wartawan.

Penjelasan Hendro itu justru memancing tanda tanya Ita. Sebab berdasar pengakuan beberapa pihak yang dipanggil dan penelusurannya, Kas baru satu kali menjadi panitia. Karenanya, Ita akan memanggil hebdro untuk klarifikasi terkait anggota Satpol PP cabul itu.

"Kalau pak Kasatpol PP menyebut sudah biasa Kas jadi panitia, justru menimbulkan tanda tanya. Saya akan meminta penjelasan pak Kasatpol sepulang dari Kupang nanti," kata Ita.