Sukses

Longsor Susulan Intai Proses Evakuasi Korban di Gunungkidul

Dua orang, yakni Manto Miharjo (80) dan istrinya Tugiyem (75) tertimbun longsoran.

Liputan6.com, Yogyakarta - Longsor membuat satu rumah dan dua penghuninya tertimbun material batu putih di Padukuhan Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta pada Jumat petang. Lokasi itu merupakan sebuah bukit yang digunakan sebagai pertambangan.

Dua orang, yakni Manto Miharjo (80) dan istrinya Tugiyem (75) tertimbun longsoran. Mereka diduga tertimpa material setinggi sekitar 20 an meter.

Rumahnya yang berbentuk limasan habis tertimpa material longsor. Bahkan tidak hanya rumah, tiga truk dan satu alat berat yang digunakan untuk pertambangan pun rusak. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.

"Rumah itu berbentuk limasan, ini sudah tidak kelihatan," kata seorang saksi Yamto Wiyono, Jumat, 3 Maret 2017.

Kepala Desa Sambirejo Yuliasih Dwi Martini mengatakan, ia sudah melaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul dan juga kepolisian. Namun proses evakuasi pun terkendala peralatan yang ada. Dia sangat berharap ada bantuan alat berat untuk memecah batuan besar yang menimbun rumah warganya tersebut.

"Batuan yang menimbun lebih besar dari rumah, jadi butuh beberapa alat berat," ungkapnya.

Tim gabungan evakuasi tebing longsor  di Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul berhasil menemukan salah satu korban longsor. Sebelumnya, tim juga berhasil mengevakuasi tiga unit truk.

Tim menemukan jenazah Manto Miharjo (80) yang di sisi selatan dari rumahnya yang tertimpa longsoran batu putih. Jenazah Manto ditemukan diantara material bebatuan sekitar pukul 16.30 WIB.

"Korban ditemukan karena ada informasi warga terkait kebiasaan korban yang berada di sana," kata kepala pelaksana BPBD Gunungkidul, Budhi Harjo saat dihubungi, Sabtu (4/3/2017).

Budhi mengatakan proses pencarian dua korban yang terkena longsor dilakukan sejak pagi tadi. Menggunakan alat dari Basarnas dan BPBD Gunungkidul tim berusaha mendapatkan korban. Saat ini, timnya fokus mencari korban lainnya yakni Tugiyem (75) istri Manto yang masih terjebak didalam reruntuhan.

"Mudah-mudahan satu orang lainnya segera ditemukan," imbuhnya.

Menurutnya proses evakuasi korban memang sulit. Sebab longsoran yang berupa bongkahan batu dalam ukuran besar menjadi kendala. Belum lagi potensi terjadi longsor susulan juga mengintai tim gabungan dalam evakuasi ini.

"Sehingga kami harus berhati-hati," ucapnya.