Sukses

Foto Iseng Wali Kota Semarang Berbuah Laporan Ketidakberesan

Komentar yang menertawakan keisengan wali kota ternyata lebih sedikit dibandingkan yang mengomentari soal ketidakberesan kota.

Liputan6.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengunggah dua status di akun Instagram miliknya @hendrarprihadi. Dua unggahan foto itu membuat follower-nya ikut menertawakannya.

Uanggahan pertama adalah ketika ia berfoto di antara sepasang remaja yang (kelihatan seperti) pacaran. Foto yang menunjukkan bahwa Hendi kelihatan culun dan bengong itu diberi keterangan, "kalau berduaan yang ketiga setan'-karena itu si mas nya kaget, mungkin dikira ada setan-..-".

Foto itu spontan mendapatkan reaksi netizen. Tidak sedikit yang menganggap yang ketiga adalah sang wali kota.  Akun IG @aliffsaputro, misalnya, mengomentari keberadaan Hendi hanya mengganggu keasyikan mereka berdua. "Pak Hendi ganggu aja wkwk" .

Akun @r_sita.a menyebut Hendi malah menjadi obat nyamuk bagi yang sedang pacaran. "Bpk jgn jd obat nyamuk loh hihihi".

Unggahan kedua adalah foto yang kemudian ditambahi teks. Meme itu menggambarkan wali kota yang merasa dipanggil seorang perempuan cantik.

Caption foto itu biasa saja, "…karena kurang minum air putih". Namun meme yang diunggah itu memancing para netizen untuk terbawa perasaan.

Akun @fuadadi75 mengolok-olok Hendi sedang membayangkan salah satu adegan film Ada Apa Dengan Cinta. "Mbayangin jadi Rangga ya..". Atau akun @yosephlakkan yang menulis "Inget istri pak".

Uanggahan Hendi memang selalu memancing netizen untuk berinteraksi. Kepada Liputan6.com, Hendi mengatakan bahwa itu triknya untuk mengajak anak muda yang melek medsos agar lebih peduli pada kotanya.

Menurut Hendi, mesk unggahan itu sekilas tampak main-main dan konyol, berbagai komentar yang masuk ternyata lebih banyak yang berisi laporan ketidakberesan kota.

"Lihat dan baca saja, Mas. Selain pada menertawakan, para netizen itu juga melapor adanya jalan rusak, lampu penerangan jalan umum yang mati, air pdam yang kadang mampet, pelayanan aparatur yang kurang memuaskan dan lain-lain," kata wali kota, Minggu (5/3/2017).

Diungkapkannya pula, lewat unggahan status yang konyol itu ternyata mampu mengungkap ketidakberesan kehidupan kota secara transparan. Bahkan, penyelesaiannya pun juga secara transparan. Yang lebih penting, tak perlu dengan teriakan seperti unjuk rasa yang gampang memancing emosi kemarahan.

"Postingan itu semacam provokasi konyol agar anak muda lebih peduli kotanya. Ini upaya memecah komunikasi agar bisa sambil ngakak-ngakak," kata Hendi.